Yusuke Murata memang gila. Jika anda telah berpuas dengan adaptasi animenya, terutama season 2, cobalah baca manganya dan muhasabah. Pria ini yang dulu menggambar Eyeshield 21 dengan artwork yang brilian. Versi asli ONP yang berupa webcomic jelas bukan manga yang sedap dipandang, malah lebih mirip coretan iseng anak sekolahan ketika bosan mendengar gurunya mengoceh. Berkat dirinya ONP mendapat tempat istimewa dalam dunia manga shonen.
- Kokou no Hito (Climber)
Kegelapan malam di ketinggian gunung bersalju. Ya begitulah Shinichi Sakamoto membangun sebuah cerita yang begitu dekat dengan pembacanya. Menarasikan tentang pemuda yang hobi naik gunung demi pemahaman arti kehidupan, Sakamoto mampu menyulap panel-panel Kokou no Hito seakan pameran lukisan. Jika serial ini bakal diadaptasi ke anime, jelas penggunaan CGI yang tak bijak akan meruntuhkan segala kedekatan pembaca dengan manga ini.
- Berserk
Membahas artwork manga jempolan jelas tak mungkin meninggalkan masterpiece peninggalan mendiang Kentaro Miura ini. Begitu intensif dan padat, setiap panel Berserk seakan dijejali oleh segenap imajinasi Miura tentang dunia fantasi yang dipenuhi kegelapan. Sayang sekali dua kali adaptasi anime, dua kali pula berakhir kurang maksimal, terutama di adaptasi 2016. Tak perlu banyak kata-kata, gambar di bawah ini sudah cukup menjelaskan kenapa kedigdayaan Berserk hampir mustahil direplikasi.
List ini bisa saja dipanjangkan lagi bila memertimbangkan nama-nama macam Gantz, Record of Ragnarok, atau Uzumaki. Ya mungkin memang membiarkan karya-karya agung tersebut dalam bentuk terbaiknya, yaitu manga adalah tindakan terbaik untuk menikmatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H