Seharusnya atmosfer publik Allianz Arena yang dipenuhi warna merah-merah pendukung Bayern menjadi suntikan moral bagi skuad Jupp Heynckes. Namun anehnya malah berubah menjadi beban bagi para algojo Bayern. Punggawa Chelsea kecuali Juan Mata mampu menuntaskan tugasnya, berbalik dengan Bayern dimana sepakan Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger ditepis Petr Cech. Entah kenapa Robben tak mendapat jatah, malah Neuer menjadi eksekutor ketiga. Selanjutnya hanya tangis yang diderita publik Munich dan segenap pasukan Bayern.
Malam ini Chelsea kembali ke laga puncak UCL untuk kali ketiga dan pertama kali sejak era Roberto di Matteo. Kali ini diarsiteki Thomas Tuchel yang lagi-lagi datang sebagai penerus Frank Lampard yang dipecat di tengah musim. Banyak yang berharap Tuchel membawah tuah seperti Matteo yang kali ini melawan pasukan Pep di bawah panji Mancester City. Tuchel dan Matteo jelas berbeda, Tuchel bukan penganut kultus sepak bola defensif seperti Matteo dan dia pun datang sebagai pelatih tetap, bukan interim. Bedanya lagi, Tuchel gagal menggondol Piala FA setelah tumbang di tangan Leicester City.
Kejaiban bisa saja datang, menantang skuad nyaris sempurna didikan Pep memang terbukti sulit. Tak ada salahnya Tuchel coba mencari semanggi helai empat di sekitar parkiran Estdio do Drago.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H