Mohon tunggu...
Reza Putrantara
Reza Putrantara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Sampai Akhir

Pernah di Jakarta Sekarang di Muara enim

Selanjutnya

Tutup

Politik

Milenium Bug Episode KPK

4 September 2019   11:51 Diperbarui: 4 September 2019   12:19 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hampir semua orang yang berkecimpung di Teknologi Informasi dan Komputer khawatir akan bahaya yang terjadi menjelang pergantian  abad 20 ke 21.
Milenium bug, suatu potensi kekeliruan dalam sistem komputer yang akan mengacaukan informasi pembacaan data dalam pergantian abad.

Ketakutan dan paranoid muncul seakan-akan dunia akan kiamat pada detik pertama abad ke 21, membuat banyak pihak mulai dari ahli sistem komputer, ahli metafisik sampai petugas penjaga malam perumahan membicarakan milenium bug dan mempunyai opini masing-masing.
Semua menunggu, sampai di detik pertama abad ke 21....

Saat waktunya tiba hampir tidak ada kejadian yang bisa membuat dunia berhenti berputar seperti yang dikhawatirkan banyak pihak.
Sebelumnya memang dilakukan perbaikan-perbaikan minor pada sistem, untuk mengantisipasi kesalahan (error), tapi perbaikannya bersifat biasa tanpa harus mengganti seluruh sistem secara keseluruhan.

Milenium bug, sesuatu yang membuat banyak pihak menghabiskan energi dan tenaga serta tidak sedikit orang terserang anxiety disorder atau ganguan kecemasan. Sesuatu yang seharusnya tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Apakah ini adalah fenomena yang dibuat dan dihembuskan untuk keuntungan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam bisnis data dan sistem komputer, jawabannya sampai sekarang masih gelap.

Akhir-akhir ini peristiwa milenium bug bagian ke dua sepertinya sedang terjadi, kali ini berhubungan dengan akan berakhirnya masa kerja Pimpinan KPK periode 2015-2019.

Banyak pihak yang berpendapat bahwa  para calon pimpinan KPK periode 2019-2023 banyak yang tidak layak, karena mempunyai latar belakang yang diragukan dan tidak bersih. Prinsipnya bagaimana mau membuat bersih kalau sapu yang digunakannya saja sudah kotor.

Hiruk pikuk penolakan terhadap proses pemilihan yang dilakukan dan ketidakpercayaan kepada pansel Capim KPK terdengar dimana-dimana.
Setiap saat media online, media televisi, bahkan obrolan malam di gardu ronda dipenuhi oleh topik bahasan carut marutnya pemilihan Capim KPK baik oleh narasumber tingkat nasional sampai ke narasumber tingkat RT, mereka menyuguhkan kritik dan argumen bagi pihak yang dianggap melemahkan KPK, seakan-akan KPK menjadi simbol pembebasan dan dewa penyelamat negeri dari gempuran korupsi.

Pihak-pihak yang berpendapat KPK harus dilindungi dari usaha-usaha pelemahannya, menganggap pansel Capim KPK tidak mewakili khalayak dan yang lebih pantas menjadi kandidat Capim KPK adalah kandidat-kandidat yang menjadi pilihan mereka atau mendapat rapot baik menurut mereka.

Di sisi yang lain pansel Capim KPK yang ditunjuk (penulis memilih menggunakan kata ini) oleh Presiden Jokowi terdiri dari orang-orang yang beragam latar belakang dan pengalamannya dengan harapan dapat membantu Presiden memilih Capim KPK secara efektif, efisien, profesional dan bertanggung jawab yang akhirnya dipilih dan ditetapkan oleh keputusan anggota Dewan yang terhormat.

Sesuatu yang membuat banyak pertanyaan, kenapa terjadi hiruk pikuk ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun