Mohon tunggu...
Reza Nurrohman
Reza Nurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta -

manusia yang terus bertumbuh. tidur dan makan adalah hal yang lebih menyenangkan sebenarnya namun berkerja merupakan kewajiban saya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerja Paksa Atau Kerja Bakti Tahanan Politik Tragedi 1965

24 September 2017   14:29 Diperbarui: 24 September 2017   15:02 3375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja Paksa Atau Kerja Bakti Tahanan Politik Tragedi 1965 | Foto: Istimewa

Apabila ada perlawanan dalam satu sel atau satu barak kepada petugas maka yang kena bukan hanya pelaku namun teman satu sel dan barak serta keluarganya diluar seringkali kena binaan atau hukuman. Saking frustasinya sampai ada idiom di kalangan  mereka apabila berkunjung ke tempat ibadah, jalan sampai  gedung masa orde baru jangan lupa palu arit pernah ada disana.

Kesimpulanya kerja bakti ini mirip kerja paksa Jaman belanda atau romusha jaman Jepang dan Ini bertentangan dengan pernyataan umum hak-hak asasi manusia, khususnya pasal 4: Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhambakan, perbudakan dan perdagangan budak dalam bentuk apapun mesti dilarang. Sejarah kelam Indonesia ini sebaiknya menjadi pelajaran kepada kita agar di masa depan tidak  terulang kembali. 

Sejarah resmi membuktikan PKI  bersalah namun perlakuan kepada tahanan dalam penjara juga ternyata turut aturan  yang telah disepakati dalam ayat konstitusi. Yang jelas sebagai pembanding dalam buku terbitan petinggi orde baru merasa tidak bersalah. Saya menduga ada oknum-oknum bawahan pejabat sipil dan militer yang keblinger dan nakal melakukan korupsi serta membuat laporan asa bapak dan ibu petinggi senang. Mari bersama lakukan koreksi dan mengutip partai demokrat ayo katakan tidak pada korupsi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun