CILACAP -- INFO_PAS. Petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi Nusakambangan terus berupaya meningkatkan kekuatan fisik dan mental. Salah satu hal yang dilakukan yaitu dengan mengikuti pelatihan olahraga bela diri kempo.
Hal ini sejalan dengan program dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Latihan perdana dilakukan di Aula Abhinaya Lapas Kelas IIB Cilacap (1/12), kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Pegawai setiap Unit Pelaksana Teknis se-Nusakambangan dan Cilacap.
Berkenan membuka kegiatan, Koordinator Wilayah Nusakambangan -- Cilacap Mardi Santoso. Dalam sambutanya ia mengatakan bahwa sebagai Petugas Pemasyarakatan harus memiliki fisik dan mental yang baik.
"Melalui pelatihan bela diri kempo ini saya berharap, kemampuan Petugas dapat lebih baik. Hal ini diperlukan dalam menunjang perkerjaan dengan resiko yang tinggi," terang Mardi.
Kempo merupakan seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini diciptakan pada tahun 1947 oleh Doshin So untuk sistem pelatihan dan juga pengembangan diri.
Bela diri kempo mempunyai tiga manfaat yaitu untuk pelatihan mental, pelatihan dan pertahanan diri dan kesehatan. Selain itu, kempo juga mengajarkan berbagai hal positif bagi siapa saja yang mengikutinya.
Melalui kegiatan latihan olahraga kempo ini diharapkan akan menjadi langkah positif dalam meningkatkan kesehatan dan keterampilan serta membentuk mental yang Tangguh bagi Petugas Pemasyarakatan khususnya pada UPT Pemasyarakatan se-Nusakambangan dan Cilacap.
Latihan kempo kali ini dipandu oleh pelatih sekaligus Founder Kempo Sport Wonosobo, Robert Hery Prayogo. Pada awal latihan Robert menjelaskan terlebih dahulu mengenai teknik bela diri kempo.
"Bela diri ini terbagi menjadi dua yaitu Goha dan Juho. Goha adalah teknik bela diri yang bersifat keras, memuat unsur tendangan, pukulan dan juga tangkisan. Sedangkan Juho adalah teknik bela diri yang bersifat lunak, memuat unsur kuncian, bantingan, tangkapan dan juga lemparan", jelas Robert.