CILACAP -- INFO_PAS. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Besi bekerjasama dengan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) menggelar kegiatan Dialog Perspektif Korban Terorisme bersama Narapidana Tindak Pidana Terorisme, Rabu (23/11).
Kegiatan yang digelar kesekian kalinya ini mempertemukan salah seorang korban bom aksi terorisme dengan satu Narapidana Kasus Terorisme di Lapas Besi berinisial A. Digelar di Aula Wijaya Kusuma dialog ini berjalan dengan pendampingan dari Petugas Pembinaan Lapas Besi, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan AIDA.
Dialog kedua belah pihak merupakan pertemuan hati dan pikiran antara orang yang percaya bahwa untuk mencapai kebenaran, dibutuhkan perjumpaan dan kerja sama tanpa saling merasa rendah atau tinggi.
Dialog korban dan pelaku terorisme bukanlah perdebatan atau hal lain semacam itu. Akan tetapi, dialog yang menuntut setiap pihak dapat menyampaikan pandangan, pikiran, dan kisah-kisahnya dengan rasa hormat dan saling menghargai.
Dialog kedua belah pihak juga bukan sekadar seremonial. Namun pertukaran pikiran dan kisah yang meniscayakan pemahaman, bukan sekadar pengetahuan. Dialog yang dilakukan adalah pemahaman dari hati ke hati dan memposisikan diri untuk kepentingan bersama, bukan kepentingan individu maupun kelompok.
Teguh Suroso, Kepala Lapas Besi menyampaikan bahwa kegiatan dialog ini dilaksanakan dengan menitikberatkan pada pendekatan kemanusiaan yang diharapkan dapat berdampak luas dalam mengurangi tingkat radikalisme bagi Narapidana Terorisme.
"Kami yakin melalui kegiatan seperti ini dapat mengikis paham-paham radikalisme. Dan berharap para narapidana kasus terorisme ini dapat sepenuhnya memahami kesalahan mereka di masa lampau, yang telah berdampak kerugian bagi pihak lain". Tutup Teguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H