Nusakambangan - Sebanyak 65 Warga Binaan Nasrani Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Besi Nusakambangan penuh sukacita mengikuti perayaan kenaikan Isa Almasih, (19/05). Bertempat di Aula Wijayakusuma, Ibadah Kebaktian berlangsung khidmat di mulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WIB.
Perayaan Kenaikan Isa Al Masih ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang bekerja sama dengan Yayasan Pelayanan Kasih Bethesda. Dimana perayaan ini diikuti secara virtual oleh 59 Unit Pelaksana Teknis yang ada di Indonesia, tak terkecuali Lapas Besi.
Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Yani selaku Ketua Harian Yayasan Pelayanan Kasih Bethesda. Setelah itu, ibadah dipimpin oleh Pastur dan diikuti oleh semua jemaat secara, dalam khutbahnya menyampaikan bahwa Peringatan Kenaikan Isa Almasih bermakna kenaikan Yesus Kristus ke surga, yaitu suatu perayaan yang menggembirakan bagi umat Kristiani karena dengan Yesus Kristus naik ke surga memberikan bukti bahwa masih ada yang namanya kehidupan setelah kematian, dan segala yang ada di bumi bersifat sementara.
Pastur juga menyampaikan kepada Warga Binaan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal dan jangan putus dalam menjalankan iman serta selalu berbuat baik kepada sesama. Perayaan ini menjadi momen yang istimewa bagi Warga Binaan Lapas Besi yang beragama Nasrani karena kebersamaan dan suka cita yang ada, meskipun dengan segala keterbatasan mereka berada di dalam Lapas.
Kepala Lapas Besi Sulardi menambahkan bahwa Lapas Besi selalu memberikan pelayanan terbaik bagi Warga Binaan. Utamanya dalam layanan pembinaan keagamaan, Lapas Besi berusaha menciptakan lingkungan yang inklusif bagi Warga Binaan. Selain itu melalui kegiatan ini juga sebagai wadah untuk menumbuhkan nilai kebaikan dan keimanan Warga Binaan.
"Merayakan Peringatan Kenaikan Yesus Kristus bersama Warga Binaan Nasrani adalah salah satu cara kami menunjukkan dukungan kepada mereka dalam menjalankan agama mereka. Selamat memperingati kenaikan Yesus Kristus bagi seluruh Warga Binaan Lapas Besi yang merayakan, harapan bagi kita semua sebagai umat yang percaya supaya kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sekalipun berada dibalik jeruji besi. Tetapi biarlah itu menjadi pembelajaran agar bisa menjadi lebih baik kedepannya" tutup Sulardi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H