Mohon tunggu...
Reza Iqbal
Reza Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Manusia biasa yang cinta akan segala bentuk bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terdalam

31 Juli 2022   14:10 Diperbarui: 31 Juli 2022   14:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah sekian babak tergerus
hancur lebur seluluhnya
hasil merefleksikan keangkuhan
tak ada apapun kecuali tuhan

sudah sadar betul kau disana' bukan?
kau sudah menimbangnya dengan berbagai perspektif
haluan disana bisa membuatnya kepayang
usut demi usut lalui bersama sama
tanpaku tahu apa tujuan "sama-sama"mu disana
luruh, terkoyak, habis sampai tiada apapun

semuanya sudah cukup jelas
permainannya hebat
main api dibelakang layar utama
terbakarlah semua yg ia mau
bila saatnya tiba
salahkan saja sang waktu
yang tak menantinya disana
hanya derai luka yang menganga
sampai kapanpun isu itu akan membisu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun