Peserta KKN Back To Village III Universitas Jember (http://unej.ac.id), Reza Megananda Dwi Harvianti didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) Andrew Setiawan Rusdianto, S.TP., M.Si di Desa Yosowilangun Lor. Yosowilangun Lor adalah Desa yang berada di Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Desa Yosowilangun Lor mempunyai 6 Dusun dengan luas wilayah 5,88 km2.Â
Wilayah desanya cukup strategis karena berada pada jalan raya penghubung kota Lumajang dengan Jember. Hal ini cukup menunjang sektor perekonomian yang ada. Fasilitas umum yang ada bisa dibilang lengkap mulai dari fasilitas sekolah PAUD hingga SMA, stadion lapangan, puskesmas, rumah ibadah, Balai Desa dan BUMDes.Â
Badan Usaha Milik Desa atau disingkat BUMDes adalah lembaga atau badan perekonomian desa yang berbadan hukum dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa, dikelola secara ekonomis mandiri dan profesional dengan modal seluruhnya atau sebagian besar merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan.Â
"BUMDes Yosowilangun Lor berdiri dari tahun 2006 dan merupakan BUMDes pertama di Kabupaten Lumajang" ujar perangkat desa yang bernama Pak Hendro. BUMDes Yosowilangun Lor membangun beberapa kios untuk kemudian disewakan kepada masyarakat desa Yosowilangun Lor.Â
Kios pertama terletak di Pasar Yosowilangun terdapat 5 kios, yang kedua terletak di Stadion Yosowilangun Lor terdapat 20 kios, dan yang ketiga ada di Dusun Jombang Yosowilangun Lor dengan 11 kios. Total keseluruhan terdapat 36 kios BUMDes Yosowilangun Lor.
" Selain mempunyai kios-kios untuk disewakan, BUMDes Yosowilangun Lor juga memiliki program edukasi yaitu Robotika dan Batik sebagai wahana edukasi anak-anak untuk belajar dari mulai kalangan SD, SMP, dan SMA" ujar Pak Hendro. Desa Yosowilangun Lor juga dikenal sebagai Desa Robot, masyarakat bisa berkunjung dan belajar langsung mengenai robotika di Balai Desa Yosowilangun Lor.Â
"Tetapi karena pandemi Covid-19 ini jadi program tersebut tidak berjalan" kata Pak Hendro. Tujuan umum dari BUMDes Yosowilangun Lor adalah meningkatkan kehidupan, mempermudah dan mensejahterakan masyarakat Desa Yosowilangun Lor.
"Permasalahan yang ada di BUMDes Yosowilangun Lor adalah masalah kepengurusan, dan masalah penyewa kios tidak tepat waktu dalam membayar" ujar Pak Hendro.Â
Untuk masalah kepengurusan bisa diatasi dengan membuat suatu aturan yang tegas mengenai BUMDes tentang persewaan kios-kios dan membuat manajemen BUMDes Yosowilangun Lor lebih maju. Karena pandemi Covid-19 pendapatan dari bisnis penyewa kios berkurang dan mengakibatkan tidak dapat membayar kios tepat waktu.Â
Oleh karena itu harus ada media pemasaran lain untuk bersaing dengan kios-kios lainnya. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan pembimbingan dan pelatihan bisnis secara online di media sosial kepada penyewa kios BUMDes Yosowilangun Lor agar produknya dapat dikenal lebih luas oleh konsumen.
Salah satunya yaitu kios Furqon merupakan kios sembako dari beberapa kios yang terletak di Stadion Yosowilangun Lor. Kios Furqon di buka mulai dari jam 7 pagi hingga 3 sore. "Sebelum pandemi Covid-19 kios saya selalu ramai dan pendapatan stabil tetapi, karena terjadi pembatasan pandemi Covid-19 ini menjadikan pendapatan kios menurun dan tidak stabil" ujar Bu Ida penyewa kios.Â