Surabaya, 21 Desember 2024 -- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, menyumbang lapangan pekerjaan dan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Salah satu sektor yang terus berkembang adalah industri kopi, yang tak hanya populer di pasar domestik, namun juga mencatatkan ekspansi di pasar internasional. Meski demikian, untuk tetap bersaing dalam industri yang semakin kompetitif, UMKM kopi di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang harus diatasi, termasuk efisiensi operasional dan pemasaran.
Di Desa Medokan Semampir RW 03, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, terdapat UMKM Kopi Ibu Modin yang dikelola oleh Ibu Modin. Meskipun usahanya memiliki potensi besar, Ibu Modin masih menghadapi beberapa kendala, seperti penggilingan kopi yang masih mengandalkan vendor di pasar, yang mengakibatkan biaya tambahan dan ketergantungan pada pihak luar. Selain itu, lokasi usaha yang minim promosi juga menyulitkan dalam menarik perhatian konsumen baru.\
Solusi Inovatif untuk UMKM Kopi Ibu Modin
Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya yang tergabung dalam Sub Kelompok 6 memberikan bantuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM Kopi Ibu Modin. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, mahasiswa menemukan dua masalah utama yang menghambat kelancaran operasional dan pemasaran usaha ini. Pertama, proses penggilingan kopi yang masih dilakukan oleh vendor di pasar mengakibatkan biaya operasional yang tinggi dan ketidakpraktisan. Kedua, kurangnya visibilitas usaha di lokasi yang strategis membuat usaha ini tidak dikenal luas oleh calon pembeli yang lewat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Sub Kelompok 6 mengusulkan solusi yang dapat mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan daya tarik pasar.
Mesin Penggiling dan Banner Pemasaran
Mahasiswa KKN UNTAG merancang dan membuat mesin penggiling kopi yang dapat digunakan oleh Ibu Modin. Mesin ini akan mengurangi ketergantungan pada vendor dan membantu menghemat biaya operasional, sekaligus memberikan kontrol lebih terhadap kualitas kopi yang diproduksi. Dengan adanya mesin penggiling tersebut, Ibu Modin dapat menjalankan proses produksi kopi lebih efisien dan terkontrol. Selain itu, mahasiswa juga merancang sebuah banner dengan desain yang menarik untuk dipasang di depan lokasi usaha. Banner ini tidak hanya mencantumkan nama usaha, tetapi juga informasi tentang produk kopi yang dijual, serta pesan promosi yang dapat menarik perhatian lebih banyak pembeli. Pemasangan banner yang mencolok diharapkan mampu memperkenalkan usaha kopi ini kepada lebih banyak orang dan meningkatkan penjualan.
Tujuan dan Sasaran Kegiatan KKN
Tujuan utama dari kegiatan KKN ini adalah untuk memberikan solusi yang dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh UMKM Kopi Ibu Modin, yakni dengan merancang mesin penggiling kopi yang lebih efisien dan meningkatkan visibilitas usaha melalui pemasangan banner yang menarik. Melalui dua solusi ini, diharapkan usaha kopi Ibu Modin dapat lebih berkembang dan lebih mudah bersaing di pasar.
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
- UMKM Kopi Ibu Modin: Meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing usaha melalui inovasi yang diterapkan.
- Mahasiswa Sub Kelompok 6: Memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, serta memperkaya pengalaman dalam mengimplementasikan teori yang diperoleh selama kuliah.
- Institusi UNTAG Surabaya: Meningkatkan peran dan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian yang melibatkan mahasiswa.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya mesin penggiling kopi dan pemasangan banner yang lebih mencolok, diharapkan UMKM Kopi Ibu Modin dapat mengurangi biaya operasional, memperbaiki kualitas produk, dan memperluas pasar. Solusi ini juga diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk meningkatkan daya saing usaha kopi di pasar yang semakin kompetitif, baik lokal maupun internasional.