Mohon tunggu...
Rezal Muhaimin
Rezal Muhaimin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penggiat sastra

Rezal muhaimin Kelahiran 030819 Pasuruan Jawa Timur Ingin memperbaiki kebaikan dari yang dianggap baik sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nyanyian Saru

20 Juli 2019   08:03 Diperbarui: 20 Juli 2019   08:18 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gracedepth.com/di olah oleh penulis

NYANYIAN SARU  
Rezal Muhaimin 

Nyanyian saru di ufuk pilu
Tatapan terlintang setengah patah
Lirih awan kelam, hilang kesyahduan
Senja menghantar camar
Melepas gapai, terjal tiada kenang 

Segunung kisah di antara musim
Runtuh di kemarau mimpi
Bongkah hati kian retak
Terseret arus kalah tak bercagak
Berbatang di hamparan, diam tak berkembang 

Panah Srikandi bergejolak dalam raga
Karat kecewa menghitam duka
Tiada Arjuna, buta di singgasana
Persada jiwa bersimbah air mata
Sebab segala bias telah ruh dalam rasa 

Tak mungkin lagi
Rangkaian kasih terlukis abadi
Terhempas kebencian di padang hati
Walau takbir cinta di pelupuk malam
Perbedaan jalan sumbang dan temaram 

Jemari Hati
PAS/20/07/19 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun