Mohon tunggu...
M.Elba Reza Koclak
M.Elba Reza Koclak Mohon Tunggu... -

Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)Univ.Azzahra Jak-Tim . dari kampus kumuh penghasil para pembesar,kelak..!!!\r\n\r\nklinik menulis Univ.Azzahra

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bagaimana Cara Menilai Kejujuran Pasangan? (Ciri-ciri dan Tips Sederhana)

11 Januari 2012   19:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01 8757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menjalani hubungan terkadang banyak pasangan yang tidak menghargai sebuah hubungan itu sendiri, dari alasan sudah berbeda prinsip sampai terjadi "miss komunikasi" yang berkepanjangan sampai bermuara pada perpisahaan. Padahal jika di telisik ke belakang, para pesangan seperti ini telah menyalah artikan sebuah  "Komitmen" (kesepakatan yg dibuat bersama) pada saat pertama kali menjalin sebuah hubungan.

Ada hal yang sebenarnya menjadi pemicu utama dalam membuat sebuah hubungan sampai terjadi "Miss komunikasi", hal yersebut yang pada akhirnya membuat hubungan berpisah atau terpuruk. Hal itu di namakan "KEJUJURAN".

Kejujuran dalam sebuah hubungan amat sensitif untuk didapatkan dan di jaga kondisinya sesuai karekteristik hubungan itu sendiri. Hal ini dapat di buktikan dengan pertanyaan sederhana yang terkadang membuat seseorang merasa tersinggung atau terhakimi, pertanyaan seperti ini "Apa anda yakin sudah jujur dalam perkataan anda.? atau "apakah anda tidak membohongi saya.?".

Dari pertanyaan-pertanyaan di atas telah membuktikan seberapa besar sensifitas sebuah arti kejujuran terhadap sebuah hubungan,baik secara hati,emosional, dan spiritual. Lalu, adakah cara kita untuk mengetahui kejujuran pasangan kita selama dia menjalin hubungan dengan kita.???

Kejujuran yang dimaksud disini adalah kejujuran yang dapat di nilai dari sisi perubahan-perubahan perilaku secara emosional dan spiritual. Sebelum kita mendapatkan kejujuran yang ingin kita dapatkan dari perilaku seseorang terhadap kita, kita harus melalui beberapa proses sebelum diri sendiri mengatakan "Dia lah yang tepat mendampingi saya".

Proses-proses tersebut meliputi :


  1. Proses pengenalan : Proses dimana kita mengenal lawan jenis sampai kepada rasa ketertarikan kita terhadap orang tersebut, yang pada akhirnya membuat kita memiliki hasrat lebih mengenal dan mendekatkan diri.
  2. Proses pembelajaran : Sebuah proses dimana kita di tuntut lebih memahami karakteristik seseorang yang membuat ketertarikan kepada kita secara fisik atau pun emosional. Dalam proses ini juga, kita lebih mendalami dan mulai menimbulkan keterikatan emosional yang mulai menguat di dalam diri kita sendiri terhadap orang tersebut.
  3. Proses pengambilan keputusan : Proses yang menjadi langkah awal kita untuk mencoba mengimplementasikan keinginan atau pun hasrat kita setelah melalui proses pengenalan dan pembelajaran. Dalalm proses ini kita di tuntut belajar menerima tanggungjawab untuk membuat sebuah kesepakatan (Komitmen) bersama orang lain. di dalam proses ini juga kita di tuntut mulai mengarahkan hubungan yang sesuai kesepakatan bersama (Komitmen) yang dibuat.
  4. Proses konsekuensi dan eksistensi : Setelah mencoba mewujudkan apa yang kita rasakan dalam sebuah tindakan dalam bentuk keterikatan, disinilah tanggungjawab dalam bentuk konsekuensi dan eksistensi amat di utamakan untuk mempertahankan apa yang kita wujudkan tadi dalam sebuah ikatan (Hubungan).
  5. Proses evaluasi diri : Proses yang membuat kita kembali membuat hipotesis baru yang akan di jadikan tuntunan jalan bagaimana hubungan itu ke depannya, sekaligus proses pendalaman karakter diri dengan membuat sebuah evaluasi dari hal positiv dan negativ di dalam hubungan yang sedang di bina.


Dari proses-proses di atas, kita dapat membuat hubungan yang nantinya atau sedang kita jalani bisa di manage (di atur) sesuai kapasitas kita dan pasangan itu sendiri, yang  pada akhirnya dapat membuat gambaran yang nyata dari sisi kejujurannya.

Setelah melalui proses-proses tersebut, apakah ada cara kita mengetahui seorang pasangan itu sedang jujur atau tidak dalam menjalankan komitmen yang telah dibuat.??

Untuk menjawabnya, berikut ini ada beberapa ciri-ciri dan tips-tips sederhana untuk mengetahui pasangan kita atau bahkan kita sendiri di nilai tingkat kejujurannya. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkah laku sehari-hari selama menjalin hubungan tersebut. Ciri-ciri itu diantaranya :


  1. Perubahan komunikasi : Awalnya selalu bertutur kata lembut, mengeluarkan kata-kata mesra (sayang,honey,sweety,ai,beib dan lain sebgainya), selalu mengingatkan (lewat sms,BBM,telepon,Facebook,twitter,Yahoo Massenger dan lain sebagainya).  BERUBAH menjadi mengeluarkan kata-kata kasar (contoh: "kamu" menjadi "loe" atau "gua",menyebut nama-nama binatang dan kotoran),sulit di hubungi, dan mulai cuek dengan status hubungannya.
  2. Perubahan waktu : Awalnya sering jalan bareng, selalu ada waktu untuk makan bersama,pergi nonton atau meluangkan waktu menghadiri acara-acara penting yang telah ada. BERUBAH menjadi tidak pernah ada waktu,sulit di temui,dan sering mengumbar alasan bahkan menghindar jika ingin di temui.
  3. Perubahan emosional : Awalnya percaya,memberikan kebebasan,nasehat dan pelarangan yang positv. BERUBAH mnejadi curiga,sering marah-marah tidak jelas,plin-plan mengambil keputusan, sampai timbul sifat over protective.


Ciri-ciri tadi bisa kita definisikan sebagai sebuah identifikasi awal dalam membuat hipotesis (kesimpulan sementara) yang dapat di curigai secara lumrah namun bukan bentuk penghakiman atau judgmen yang konstan.

Dari ciri-ciri tersebut kita juga dapat membuat tips-tips sederhana seperti berikut ini jika pasangan kita teridentifikasi ketidak jujurannya. Tips-tips yang bisa kita buat adalah,agar kita dan pasangan terhindar dari kebohongan atau ketidak jujuran dalam berhubungan :


  1. Ubah paradigma (cara berpikir) : Tidak lagi berpikir untuk menjaga orangnya secara individu melainkan menjaga hubungan itu sendiri, karena hubungan itulah kita dan pasangan dapat menjalin komitmen dari 2 pertidaksamaan karekteristik yang ada.
  2. Tidak menggantungkan diri : tidak lagi mengandalkan keberadaan pasangan sebagai penghambat atau penunda keberhasilan dengan berbagai alasan apa pun yang tidak berpihak kepada kenyataan. atau dengan kata lain menghentikan segala bentuk keberpihakan terhadap pasangan kecuali membenarkan segala hal yang positif.
  3. Hilangkan ketakutan : ketika mind sheet sudah di rubah dengan tidak menggantungkan diri pada pasangan, selanjutnya adalah menghilangkan segala macam ketakutan dalam hubungan dalam hal negatf (bukan berarti membenarkan hal negatif) untuk mampu berdiri sendiri jika sewaktu-waktu ada hal yang tidak di inginkan terjadi dalam hubungan itu sendiri.
  4. Coba lah berbuat : mampu mengembangkan segala bentuk potensi diri dengan tujuan menjadi contoh yang pada akhirnya membuat stimulus (rangsangan) yang positif bagi pasangan untuk sama-sama mengembangkan diri.
  5. Terbiasa untuk terbuka : Bicarakan segala bentuk permasalahan,kemauan dan bentuk tindakan kepada pasangan dengan tujuan sebagai teman diskusi,pendengar,sekaligus pemberi masukan yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun