Mohon tunggu...
M.Elba Reza Koclak
M.Elba Reza Koclak Mohon Tunggu... -

Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)Univ.Azzahra Jak-Tim . dari kampus kumuh penghasil para pembesar,kelak..!!!\r\n\r\nklinik menulis Univ.Azzahra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menghisap Bau Lem Sebagai Pengganti Narkoba (Cerita Anak Jalanan)

9 Januari 2012   11:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:08 2452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Narkoba telah menjadi musuh bersama bagi seluruh elemen bangsa, terutam instansi terkait seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian,Komisi Perlindungan Anak  Indonesia(KPAI),Gerakan Anti Narkotika Nasional (GRANAT), sampai kepada Presiden Republik Indonesia.

Sulitnya membumihanguskan narkoba dari negeri ini di karenakan penyebaran narkoba yang sulit di redam, mulai dari dunia Internasional,regional,kalangan pemerintahan,dunia artis sampai kepada ruang lingkup yang paling kecil yakni keluarga.

Di samping itu, sulitnya menangkap para bandar berskala kecil maupun besar yang membuat negeri ini tidak akan surut dari peredaran barang haram tersebut, karena telah menjadi pasar strategis dalam menyebarkan narkoba. Lalu apa saja yang telah dilakukan oleh pihak terkat untuk meminimalisir permasalahan in atau bahkan dihilangkan dari ibu pertiwi?

Banyak sudah yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait tersebut, mulai dari membentuk badan anti narkoba berskala nasional, menangkap bandar besar berskala internasional dan regional, sosialisasi pencegahan narkoba sampai membentuk Tim khusus untuk merahabilitasi bagi para pengguna narkoba.

Sedangkan bagaimana yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan narkoba agar tidak masuk ke dalam ruang lingkup pribadi dan keluarga? Langkah-langkahnya pun sudah banyak dilakukan,dari mulai pengenalan secara edukasi (pendidikan di sekolah) tentang bahaya narkoba, memperhatikan pergaulan anak dari usia dini sampai pencegahan terhadapa diri sendiri untuk memfilterisasi segala bentuk etika pergaulan dari teman sebaya. Namun narkoba masih sulit di hilangkan keberadaannya.

Ada fenomena baru ketika narkoba sudah mulai sulit ditemui dan di dapatkan di kalangan masyarakat, ya..beberapa anak-anak jalanan yang mengganti narkoba dengan mengirup gas atau bau lem yang memabukkan sebagai pengganti barang haram tersebut.

Istilah "Ngelem" di kalangan anak jalanan sudah marak di perbincangkan, "ngelem" yang berarti menghirup lem yang bisa membuat mereka nge"fly" saat melakukan kegiatan tersebut. Lem yang mereka gunakan bukan sembarangan,bukan lem kertas atau lem kayu tetapi lem perekat kain,kaca atau bahan bertekstur lain yang sulit untuk di rekatkan.

"A***N" salah satu jenis lem yang sering di gunakan oleh anak jalanan untuk melancarkan aksi "Ngelem"nya. Dengan biaya hanya sekitar 3000-5000 mereka mereka telah bisa "Ngelem". Mengepa "Ngelem" amat berbahaya bagi manusia sangat berbahaya jika terhirup sangat lama oleh indra penciuman,sehingga orang yang menghirupnya akan merasa hialng konsentrasi dan lebih parah hilang kesadaran.?

Para peneliti dari BPPOM mengatakan, tingkat ke asaman dari jenis lem ini melebihi kadar aman untuk di terima oleh indra penciuman,di tambah gas yang dihasilkan dari percampuran belerang dengan bahan pewarna tekstil sangat berbahaya jika terkena saraf penglihatan dan peredaran darah.

Jadi,dari penelitian tersebut wajar saja anak-anak jalanan yang menghirup lem yang di jadikan objek  penelitian tersebut menjadi nge"Fly". Sadar atau tidak,fenomena ini telah menjadi penghambat tumbuh kembang seorang anak bangsa yang seharusnya menikmati manisnya masa-masa kecilnya,remaja sampa dewasa kelak.

KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) sebagai instansi terkait juga telah melaporkan kejadian dan fenomena ini kepada Presiden RI, mendapatkan respon yang besar memang, namun tidak dengan instansi lain yang hanya menganggap fenomena ini hanya terjadi di kalangan anak jalanan yang mayoritas tidak berpendidikan.

Lagi-lagi kaum marginal (anak-anak jalanan) menjadi orang-orang yang terpinggirkan dan tidak di perhatikan. Bukan kah di dalam UUD'45 anak jalanan dan anak terlantar menjadi tanggungjawab negara. Dari sini anda sebagai pembaca dan mungkin yang berpendidikan dapat menilai "kenapa narkoba tidak dapat di bumi hanguskan dari negeri ini.??

*Dari cerita kaum marginal (anak-anak jalanan) yang seharusnya di sampaikan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun