Tidak ada hubungan secara langsung antara ca bau kan dengan ahok. Ca bau kan dalam bahasa hokkian artinya perempuan, tapi pada era belanda dimaknai wanita penghibur, gundik, pelacur, wanita pribumi simpenan tauke tionghoa, ada yang plesetin sebagai cabo, entahlah apa ada hubungan dengan yang sekarang disebut cabe-cabean, tomat-tomatan atau umbi-umbian.
Dalam novel yang dibuat remy silado “ca bau kan, hanya sebuah dosa” dan sudah di filmkan, ada kaitan ca bau kan dengan kalijodo. Ca bau kan digambarkan jadi simpenan tauke tionghoa di kalijodo. Para ca bau kan, atau perempuan pribumi yang di kalijodo menari dan bernyanyi dalam bahasa hokkian dengan kostum merah menyala untuk menarik pengunjung dan dapat saweran. Bicara kalijodo sekarang erat kaitan dengan ahok, the lucky man yang ujug-ujug bisa jadi gubernur jakarta walau gak ada yang milih.
Sebelum top dengan nama kalijodo, yang letaknya di jalan pejagalan penjaringan jakarta utara, kawasan ini namanya kali angke, perbatasan jakbar dan jakut. Berubah nama jadi kalijodo menurut babe ridwan saidi karena di tradisi peh cun atau pesta air yang diikuti muda mudi. Pesta air jadi tontonan menarik masyarakat sekitarnya. Dalam pesta tersebut muda mudi bisa dapat jodoh saat naik perahu di kali angke yang waktu itu airnya bersih atau gak kumuh, kemudian saling lempar kue terbuat dari terigu yang dalamnya isi kacang ijo (mungkin sebangsa bakpao). Kali angke jadi kawasan cari jodoh, namanyapun top jadi kalijodo. Pesta air berhenti sekitar 1959, karena dilarang.
Kalijodo disebut tempat bisnis esek esek paling tua di republik kita, plus perjudian, minuman keras dan lain-lain. Kalijodo eksis sejak abad 18, asal muasalnya menurut remy silado berawal dari pria tionghoa yang cari gundik karena istrinya gak ada di jakarta. Abad ke 20 pengunjung kalijodo bukan hanya etnis tionghoa, tapi diantaranya pekerja kasar yang mengais rezeki disekitar pelabuhan sunda kelapa dan para hidung belang dari tempat lain. Saat ini menurut tv one kalijodo dihuni sekitar 2.000 orang, jumlah psk antara 500 – 600 orang dan sekitar 60 bangunan cafe.
Perang klaim kalijodo sekarang mencuat, pemprov jakarta ngeklaim kalijodo adalah tanah negara yang dikuasai perorangan. Penguasa kalijodo ngeklaim mereka punya sertifikat dan bayar pajak tiap tahun. Wacana menertibkan kalijodo jadi jalur hijau, ruang terbuka, dan lain-lain bukan hal baru. Dulu pernah ditertibkan namun hidup lagi. Penertiban kalijodo semakin mengemuka setelah kecelakaan fortuner atau karena ada udang politis dibalik rempeyek dan bakwan, terkait ahok yang mau naikin rating jadi orang numero uno di jakarta.
Jelas gak gampang ngeberesin kalijodo, bisa jadi ini sebagai taruhan ahok untuk dipilih jakarta jadi orang number one dan ngalahin saingannya si dewa 19 ahmad dhani, pakar hukum yusril ihza mahendra, dan lain-lain yang minat mimpin jakarta.
Menurut berita ada lima jagoan penjaga wilayah ini, ada yang disebut tokoh sentral kalijodo semacam daeng azis, yang bernyali gede dan saat ini berusaha sekuat tenaga mempertahankan kalijodo. Daeng azis disebut pernah nodong pistol ke kepala pak krishna, waktu itu adalah kapolsek penjaringan saat mempimpin penertiban diwilayahnya (kebayang serem kayak di film mafianya holywood atau gembong narkoba di amerika latin)
Yang pasti ahok tidak sendiri ngeberesin kalijodo, Dukungan untuk ahok meluas dan melebar, mulai dari mereka yang cinta mati-matian kepada ahok seperti di kompasiana ini :) sampe yang sebel setengah mati kepada ahok seperti bang lulung (yang setuju dengan penertiban tapi dengan syarat bla bla bla) dan FPI pun dukung ahok.
Atas nama moral dan segala kebaikan, gak ada alasan untuk gak dukung ahok. Walaupun senor ahok misalnya ngeberesin kalijodo bakal bawa panser (kayak mau perang ajah..), diharapkan ahok tetap mengedepankan pertimbangan manusiawi, karena mereka tetaplah saudara-saudari kita yang tersesat jalan atau memang sengaja menyesatkan jalannya sendiri. Para boss di kalijodo yang tega memanfaatkan dan mengais rupiah dari keringat para wanita yang diantaranya memang ingin hidup enak tapi gak mau susah payah kerja, yang mau dapat duit secara instant sambil leha-leha atau sebangsa itu ( semoga dengan ide penertiban semua pada insyaf termasuk sang user atau pelanggannya )
Semoga kalijodo bisa selesai beres tanpa darah tertumpah, tanpa korban berarti, aman dan damai, semoga yang ngeberesin diberi kesabaran dan kekuatan, Buat saya, diluar ocehan ahok yang sungguh kadang bak ember gomber super meleduk, rada susah cari kelemahannya. Nah umpamanya..., umpamanya nih..., mister ahok sukses bikin kalijodo jadi ruang terbuka yang ijo royo royo, kembali jadi tempat pesta air seperti dulu lagi, enak dipandang dan asyik buat selfy-an, tanpa ada korban berarti, tanpa ada darah tercecer, semua happy, win win solution, ikhlaskah jakarta, ikhlaskah nyonya, tuan dan nona bila ahok pimpin jakarta kembali ?
( dari berbagai sumber )