Wahai rakyat yang berlindung di atap matahari
Disini ada harapan yang menanti
Cita-citamu akan terpenuhi, ketika kau bersungguh menjalani langkah ini
Bersama pemuda di negeri ini
Kemarin
Sejarah mencatat tokoh muda Indonesia, Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro, Pattimura, melancarkan beberapa pemberontakan secara masif untuk mengusir imperialis. Semangat begitu membakar demi bangkitnya negeri ini.
28 Oktober 1928, Deklarasi atas kesatuan bahasa, bangsa, dan tanah air menjadi tanda bahwa mahasiswa memiliki semangat persatuan dan hal ini menjadi pemacu semangat pemuda untuk memajukan bangsa ini untuk kesejahteraan rakyat bumi pertiwi ini.
Akhirnya, merupakan buah dari semangat para pemuda pula, 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia dikumandangkan.
Semangat mempertahankan kemerdekaan terus ada pada diri pemuda, Bandung Lautan Api. Perhatian pemuda pada Bangsa ini pun tidak terhenti, 1974 pemuda protes kana adanya ancaman dari hegemoni produk asing terhadap perekonomian bangsaini.
Fungsi Hakiki
Sekilas fakta semangat pemuda, ternyata peran pemuda sangat besar dalam membangun bangsa ini.
Mahasiswa yang notabenenya sebagai pemuda memiliki fungsi yang sangat besar. Intelektual akademisi, mahasiswa merupakan aset bangsa yang paling berharga, intelektual muda yang berkecimpung dalam berkecimpung di miniatur negara, kampus. Benteng moral bangsa pun berada di dalam kampus mahasiswa. Keilmuan harus digali oleh mahasiswa.
Baik buruknya bangsa ini di masa mendatang tergantung mahasiswa dan pemuda saat ini. Mahasiswa merupakan calon-calon emas untuk menduduki kursi-kursi penentu pembangunan bangsa ini. Maka, menjadi Cadangan Masa Depan merupakan fungsi mahasiswa.
So pasti, mahasiswa dan pemuda berfungsi sebagai Agen Perubah (Agent of Change). Perubahan untuk kebaikan bangsa ini harus diinisiasi oleh para mahasiswa dan pemuda.
Bekal
Amanah dan fungsi mahasiswa tak serta merta diberikan begitu saja. Mahasiswa sebagai pemuda yang terdidik merupakan aset termahal bangsa ini. Bekal yang hanya dimiliki mahasiswa dan pemuda yakni 4 potensi yang berada pada posisi yang optimal.
Potensi spiritual, perjuangan yang dilakukan pemuda tak dilakukan dengan pamrih. Keikhlasan yang mendalam ada pada benaknya dalam membangun bangsa ini.
Potensi intelektual, mahasiswa atau pemuda sejati menempati posisi puncak kekuatan intelektual. Sehingga daya analisis yg mendasari sifat kritis mahasiswa pun terjadi.
Potensi emosional, ruh semangat pemuda akan melakukan sesuatu tidak bisa diragukan. Semangat ini pun dapat menjadi kendaraan mereka dalam membangun bangsa ini.
Potensi fisikal, terdapat 2 kelemahan fisik manusia. Pertama, bayi yang tak berdaya. Kedua, ketika sudah tua. Mahasiswa atau pemuda terbebas dari 2 kelemahan tersebut.
Bicara pemuda sangat identik dengan mahasiswa.
Menjadi pengkhianatan terbesar ketika pemuda diberikan bekal yang sangat gemilang dan optimal ketika potensi itu tidak digunakan untuk menjalani fungsi hakiki yang ada pada diri mahasiswa. Semangat mahasiswa dalam membangun bangsa ini, rakyat yang berada dalam bilik-bilik, rakyat sengsara yang ada di sudut kota, orang tua yang tak dapat menyekolahkan anaknya, mereka menunggu kita, menunggu aksi nyata kita dalam membangun bangsa ini. Semangat pemuda. Mari bergerak, mari optimis...
Man jadda wajada...
Oleh: Reza Indrawan
Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, UNJ