Mohon tunggu...
Reza HarisMaulana
Reza HarisMaulana Mohon Tunggu... Operator - Mahasiswa Universitas Jendral Achmad Yani - Teknik Elektro

Hai! Izin memperkenalkan diri nama saya Reza Haris Maulana, sekarang sedang menjalani sekolah tinggi Teknik Elektro di Universitas Jendral Achmad Yani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Loyalitas Mother Teresa terhadap Kemanusiaan

21 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   18:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Loyalitas Terhadap Kemanusiaan yang dilakukan oleh Agnes Gonxha Bojaxhiu atau dikenal dengan Mother Teresa

Mother Teresa, yang lahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu pada 26 Agustus 1910 di Skopje, Makedonia Utara, adalah seorang biarawati Katolik Roma yang dikenal karena dedikasinya yang luar biasa terhadap orang miskin dan sakit. Dia mendirikan Misionaris Cinta Kasih (Missionaries of Charity) pada tahun 1950 di Kolkata, India, yang kemudian berkembang menjadi organisasi internasional yang membantu mereka yang paling membutuhkan di seluruh dunia.

Awal Kehidupan dan Panggilan

Mother Teresa merasakan panggilan untuk menjadi biarawati sejak usia muda. Pada usia 18 tahun, dia bergabung dengan Sisters of Loreto di Irlandia dan kemudian dikirim ke India. Di sana, dia mengajar di sekolah untuk anak-anak perempuan di Kolkata selama hampir dua dekade. Namun, pada tahun 1946, dia merasakan panggilan kedua yang disebut sebagai "panggilan dalam panggilan" untuk meninggalkan biara dan bekerja di antara orang-orang miskin di jalanan.

Loyalitas terhadap Orang Miskin dan Sakit

Mother Teresa dikenal karena loyalitasnya yang tak tergoyahkan terhadap orang miskin dan sakit. Dia sering terlihat merawat orang-orang yang sekarat di jalanan, memberikan mereka makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis. Dia percaya bahwa setiap orang, tidak peduli seberapa miskin atau sakitnya, memiliki martabat dan layak mendapatkan cinta dan perhatian.

ada pula yang berpendapat bahwasannya standar perawatan di beberapa institusi yang ia jalankan sangat primitif dan paling buruk mengerikan. 

“Perawatan yang diberikan kepada orang yang sakit dan sekarat sangat buruk. Jarum digunakan kembali dan dicuci daripada disterilkan meskipun ada banyak keluhan tentang praktik ini,” kata Dr Chatterjee kepada Review. “Ada insiden dimana anak-anak diikat ke ranjang bayi dan 10 bayi dititipkan di satu ranjang bayi. Orang-orang melihat anak-anak diberi makan dan buang air besar pada saat yang bersamaan, dan tidak ada susu bayi yang layak.”

Penghargaan dan Pengakuan

Atas dedikasinya, Mother Teresa menerima banyak penghargaan, termasuk Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1979. Dalam pidato penerimaannya, dia menekankan pentingnya cinta dan perhatian terhadap orang-orang yang paling membutuhkan. Dia juga menerima Bharat Ratna, penghargaan sipil tertinggi di India, pada tahun 1980. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun