Mohon tunggu...
Reza Furqanza
Reza Furqanza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang hanya memiliki prinsip seperti titik

20107030012 Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

SNMPTN, antara Harapan dan Keberuntungan

26 Maret 2021   10:36 Diperbarui: 26 Maret 2021   10:53 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Beberapa hari yang lalu, salah satu tes paling bergengsi untuk masuk ke universitas telah mengeluarkan pengumuman tentang siapa yang berhasil lolos dan berhak untuk masuk ke kampus impian melalui tes yang mereka selenggarakan. Ya, itulah tes SNMPTN.

SNMPTN merupakan salah satu jalur untuk masuk ke universitas yang menggunakan sistem penilaian raport dan beberapa variabel lain tanpa adanya tes berbasis ujian. SNMPTN merupakan salah satu jalur yang sangat digandrungi dan diagung-agungkan oleh sebagian orang. Karena merupakan salah satu jalur yang paling bergengsi, maka SNMPTN juga memiliki kuota yang sangat terbatas sehingga persaingan di dalamnya menjadi lebih ketat dibandingkan beberapa jalur yang lain.

Sejak tahun 2013, SNMPTN menggunakan sistem seleksi nilai raport dan beberapa variabel lain seperti sertifikat prestasi dan yang lainnya, sebagai standar penilaian terhadap siswa yang ingin masuk ke universitas melalui jalur seleksi yang mereka adakan. Sistem penilaian semacam itu, diharapkan mampu meningkatkan penjaringan terhadap siswa yang berprestasi. Sistem untuk menilai tentang siapa yang berhak diterima di kampus, pada dasarnya tetap dikembalikan kepada kebijakan kampus yang bersangkutan. Pada awalnya, SNMPTN merupakan jalur masuk universitas yang juga menggunakan sistem penilaian berbasis ujian. Akan tetapi hal itu diubah sejak tahun 2013 dimana pada saat itu ada banyak siswa berprestasi yang gagal dalam seleksi ini dikarenakan berbagai hal, sehingga mereka mempertanyakan tentang untuk apa gunanya nilai yang tinggi saat sekolah jika malah tidak berfungsi dan tidak dapat membantu untuk masuk ke universitas. Maka sejak saat itulah SNMPTN berganti haluan menjadi tes raport sampai dengan saat ini sebagaimana yang kita alami. Hingga saat ini, SNMPTN merupakan jalur yang paling diminati oleh para siswa.

Beberapa waktu yang lalu, pengumuman hasil dari jalur seleksi SNMPTN ini telah keluar. Momen ketika melihat hasil yang dicapai merupakan momen yang sangat krusial dan mendebarkan bagi para siswa. Beberapa ada yang kegirangan dan sangat gembira ketika menemukan lampu hijau yang menandakan bahwa dirinya lulus dan diterima di kampus. Sedangkan beberapa yang lain berwajah lesu, sedih, bahkan kehilangan harapan ketika menyadari bahwa yang diterimanya adalah lampu merah yang menunjukkan bahwa dirinya masih belum dalam posisi aman untuk masuk ke kampus yang telah di idam-idamkan.

Sebagian orang terlalu menaruh harapan pada tes ini. Bahkan ada yang sampai putus asa dan kecewa ketika mengetahui dirinya tidak lulus seleksi dan pada tingkat tertentu bahkan ada yang sampai menganggap dirinya sangat bodoh dan tidak layak untuk masuk ke kampus. Hal ini juga terkadang tidak hanya terjadi di kalangan para siswa, tetapi juga di kalangan orangtua. Sebagian orangtua merasa kecewa kepada anaknya bahkan sampai membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain yang malah membuat siswa menjadi lebih tertekan lagi.

Padahal jika kita menilik lebih jauh, kita akan melihat bahwa lulus tidaknya di jalur SNMPTN bukanlah sebuah indeks mutlak tentang hebat tidaknya seorang siswa. Lulus di jalur SNMPTN bukanlah suatu standar bahwa kita merupakan seorang siswa yang sangat hebat saat nanti akan menjadi mahasiswa. Ada banyak kejadian dimana siswa yang lulus SNMPTN malah menjadi mahasiswa yang pasif bahkan kuliah nya sering tercecer bahkan kesulitan untuk menyelesaikan kuliah. Sedangkan siswa yang melalui jalur lain malah memiliki prestasi yang lebih tinggi ketika kuliah. Namun hal ini tidaklah terjadi pada seluruh mahasiswa melainkan hanya pada sebagian mahasiswa saja. Akan tetapi setidaknya, hal ini mampu menjadi penyemangat kita yang belum berhasil di jalur ini untuk terus semangat dan tidak putus asa dalam menggapai impian masuk ke universitas idaman.

Harapan merupakan hal yang digantungkan oleh para siswa ketika mengikuti tes jalur ini. Berharap memanglah sesuatu yang perlu dilakukan, namun terlalu berharap pada sesuatu juga bukanlah hal yang baik. Berharaplah secukupnya hingga jika dirimu belum berhasil mendapatkannya maka kamu belum kehabisan harapan untuk menggapai segala impian. Itulah ungkapan yang sekiranya mampu kita lakukan di saat seperti ini. SNMPTN bukanlah satu-satunya jalan untuk menuju kampus idaman, akan ada berbagai jalan yang bisa kita tempuh dan kita coba untuk mewujudkan harapan yang kita inginkan. Maka janganlah kehilangan harapan ketika menemukan fakta bahwa kita belum berhasil mewujudkannya di jalur SNMPTN ini. Karena masih banyak jalur lain yang menunggu dan mengharapkan kehadiran kita untuk menjadi bagian di dalamnya.

Sebagai salah seorang mahasiswa yang dulu juga merupakan bagian dari orang yang mencoba jalur ini, saya melihat bahwa ternyata ada variabel lain yang lebih berperan penting selain raport dan prestasi. Variabel lain itu adalah keberuntungan dan keyakinan. SNMPTN bukan hanya tentang nilai dan prestasi, tetapi juga tentang seberapa beruntungnya diri kita dan seberapa besar keyakinan yang kita miliki. Saat belum mampu untuk lulus di jalur ini, bukan berarti kita tidak layak, akan tetapi kita hanya kurang beruntung atau mungkin kita masih belum memiliki keyakinan yang cukup. Ada banyak kasus dimana siswa yang memiliki nilai tinggi dan bahkan memiliki prestasi yang mumpuni, malah tidak berhasil di jalur ini. Dan ada siswa yang memiliki nilai biasa saja tetapi malah diterima dalam seleksi ini. Ya, itulah yang dinamakan dengan keberuntungan, dan setiap orang pasti memiliki keberuntungannya masing-masing. Ada yang beruntung di SNMPTN, ada yang di UTBK, ada yang di jalur Mandiri, bahkan ada yang lebih beruntung jika tidak melanjutkan kuliah. Setiap keberuntungan itu telah diatur, dan hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk hadir di hadapan kita.

Dengan berbagai hal itu, maka sudah sepatutnya kita tidak terlalu berharap pada satu jalur. Jangan putus asa ketika menemukan dirimu belum diterima, karena lampu merah tidak akan selamanya merah. Ada saatnya lampu yang tadinya merah akan berubah menjadi hijau dan mempersilahkan kita melaju untuk melampaui yang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun