Mohon tunggu...
Reza Furqanza
Reza Furqanza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang hanya memiliki prinsip seperti titik

20107030012 Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Akulah Si Overthinking", POV: Ketika Overthinking Berbicara

22 Maret 2021   15:47 Diperbarui: 23 Maret 2021   12:59 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika menghadapi masalah kamu lebih fokus pada masalahnya dan bukan mencari solusi untuk menghadapi masalah itu. Aku akan memberikanmu sebuah fakta bahwa saat semua itu terjadi sebenarnya kamu tengah mengundang berbagai hal buruk selain diriku. Walau kasihan, aku terpaksa harus menutup matamu dari solusi yang sebenarnya sudah sangat dekat denganmu. Aku akan menutupi solusi itu dengan berbagai pikiran buruk mengenai masalah yang sedang kamu hadapi. Lagi-lagi walaupun kasihan, aku tidak mungkin melewatkan undanganmu ini.

  • Suka memendam masalah sendirian

Aku sering tertawa ketika kamu mengundangku dengan cara ini. Aku tertawa karena kamu merasa terlalu kuat dan tidak membutuhkan orang lain. memang benar bahwa kesedihan dan masalah sebaiknya tidak dibagi, tapi aku akan memberikanmu sebuah sara bahwa lemari akan lebih mudah diangkat beramai-ramai daripada diangkat sendiri. Aku yakin kamu pasti paham dengan saranku itu. Saat kamu memendamnya sendirian aku akan hadir untuk menemanimu, bukan sebagai penyemangat tapi sebagai sesuatu yang akan membuatmu tidak nyaman. Itulah peringatan dariku bahwa walaupun kamu kuat, selagi masalah bisa diceritakan maka cobalah untuk menceritakannya agar aku bisa segera hilang dan kamu mendapatkan solusi. Aku memberikan saran ini karena aku merasa kasihan denganmu.

  • Perfeksionis

Ini adalah undangan yang paling kubenci. Karena disini kamu sering menyalahkan diriku atas sesuatu yang tidak aku lakukan. Kamu merasa sok dekat denganku padahal sebenarnya aku hanya numpang lewat di pikiranmu. Kamulah yang menimbulkan masalah itu tapi malah menjadikan seolah aku yang memanipulasinya. Berhentilah mengundangku dengan cara ini karena aku tidak suka.

  • Terlalu ribet dalam berpikir

Berbeda dari yang tadi, ini adalah undangan yang sangat aku sukai. Aku suka dengan pemikiranmu yang ribet sehingga aku hanya perlu memunculkan hal-hal sepele, dan kamu yang akan dengan sendirinya mengubah hal itu menjadi rumit. Undangan paling ekslusif yang pernah aku terima. Andai kamu melihatnya, saat mengundangku dengan cara ini kamu telah menyiapkan hotel bintang lima di pikiranmu yang dikhususkan untukku. Bagaimana mungkin aku tidak senang.

Itulah beberapa undangan yang sering kamu kirimkan kepadaku. Bukannya sok baik ingin membeberkan semua rahasia ini, namun aku terpaksa melakukannya karena penulis artikel ini terus mendesakku. Dia juga pernah memberikan rahasia tentang bagaimana cara berteman denganku pada artikel sebelumnya, tapi jangan pikir aku akan dengan sukarela berdamai denganmu. Ya pesanku yang terakhir, sering-seringlah mengirim undangan padaku dan jangan pernah berhenti, agar aku bisa membawa kesengsaraan padamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun