Mohon tunggu...
Reza Furqanza
Reza Furqanza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang hanya memiliki prinsip seperti titik

20107030012 Mahasiswa ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Isra Mi'raj, Momentum Meniti Kesabaran Menghadapi Pandemi

11 Maret 2021   11:51 Diperbarui: 11 Maret 2021   11:53 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Di dalam bulan rajab, ada satu hari dimana muslim diseluruh dunia memperingati suatu peristiwa luar biasa yang dialami oleh nabi Muhammad SAW yaitu isra mi'raj.

Isra mi'raj terjadi pada tanggal 27 rajab di tahun sepuluh kenabian. Isra mi'raj merupakan kejadian luar biasa yang dialami oleh nabi Muhammad SAW, dimana beliau melakukan perjalanan dari masjidil haram menuju masjidil aqsha di palestina dan kemudian dilanjutkan dengan mi'raj ke langit ketujuh hingga ke sidratul muntaha. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam QS Al isra ayat pertama yang artinya "Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia maha mendengar, maha melihat".

Perjalanan ini terjadi pada tahun sepuluh kenabian yang juga sering disebut dengan 'amul huzni atau tahun kesedihan. Pada tahun itu nabi Muhammad SAW mengalami kesedihan yang begitu mendalam, dimana beliau ditinggal wafat oleh dua orang yang sangat dicintainya yaitu pamannya Abu Thalib dan istrinya Siti Khadijah. Peristiwa itu terjadi ketika nabi Muhammad SAW masih menyebarkan Islam di kota mekkah. Dakwah di kota mekkah merupakan sesuatu yang sangat berat, dimana nabi sering mengalami begitu banyak hinaan, celaan, dan berbagai gangguan dari orang kafir Mekkah. Terlebih lagi dua orang yang selalu mendukung dan membelanya telah wafat dan kembali ke hadirat Allah. Untuk menghibur kesedihan yang dialami oleh nabi, maka Allah memerintahkan untuk melakukan isra mi'raj. Peristiwa isra dan mi'raj hanya terjadi dalam satu malam. Hal itu menunjukkan bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Dalam peristiwa isra mi'raj jugalah nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat 5 waktu. Menurut riwayat, awalnya shalat diperintahkan sebanyak 50 waktu. Akan tetapi kemudian nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi Musa AS. Nabi musa AS mengatakan bahwa umatmu tidak akan sanggup mengerjakannya maka mintalah keringanan kepada Allah. Nabi Muhammad SAW pun kembali kepada Allah dan meminta keringanan. Begitulah berulang hingga akhirnya menjadi 5 waktu shalat.

Isra mi'raj merupakan hadiah dari kesabaran rasulullah SAW. Allah menunjukkan bahwa kekuasaannya sangatlah luas dan dia selalu bersama hamba-hambanya. Allah tidak pernah meninggalkan hambanya sendirian. Momentum isra mi'raj inilah yang seharusnya menjadi suatu hal yang menguatkan keyakinan bahwa kita tidak pernah sendirian dalam menghadapi cobaan terlebih pada masa pandemi ini. Akan selalu ada Allah yang akan memberikan kita jalan keluar atas segala masalah yang kita hadapi. Kita hanya perlu terus bersabar, yakin, serta selalu melakukan usaha terbaik yang bisa kita lakukan.

Saat ini kita sedang diuji dengan adanya wabah virus Covid 19 yang telah menjadi pandemi. Hal itu mendatangkan cobaan-cobaan lain yang sangat berat untuk kita jalani. Ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan nya, juga tidak sedikit yang kehilangan orang yang dicintainya. Kehidupan yang sedang kita jalani seakan berubah begitu drastis hingga tidak sedikit orang yang kehilangan harapan. Tidak sedikit yang putus asa atas berbagai kejadian yang sedang terjadi saat ini. Banyak yang menyalahkan keadaan, berteriak, dan mencaci segala hal yang terjadi. Padahal sebenarnya hal yang paling utama yang harus kita lakukan disaat seperti ini adalah bersabar dan terus yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Kita harus berhenti menyalahkan keadaan dan melakukan segala usaha terbaik yang bisa kita lakukan. Bukankah kesabaran akan selalu membuka jalan baik ?

Isra mi'raj harusnya kita jadikan momentum yang dapat membuat kita mengambil pelajaran untuk terus meniti kesabaran dimasa pandemi ini. Isra mi'raj memberi pelajaran bagi kita bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan hambanya. Pada masa berdakwah di mekkah Rasulullah SAW mengalami begitu banyak cobaan bahkan banyak kerabat yang memusuhi dirinya. Akan tetapi rasul terus bersabar menghadapi segala macam cobaan tersebut. Sebagai seorang muslim kita harus menjadikan rasulullah sebagai teladan dalam kehidupan. Rasul mengajarkan kita untuk sabar dalam mengahadapi ujian dan cobaan. Dalam QS Al Baqarah ayat 153 Allah berfirman "wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar". Sudah sepatutnya kita sabar dan saling menguatkan dalam mengahadapi pandemi ini. Karena dengan kesabaranlah kita dapat menumbuhkan harapan dan dapat menemukan solusi terbaik yang bisa kita lakukan. Isra dan mi'raj juga memberi pelajaran bahwa akan selalu ada hal baik yang terjadi setelah adanya cobaan. Hal itu sesuai dengan fiman-Nya dalam QS Al Insyirah ayat 5 yang artinya "maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan".

Di masa pandemi yang serba tidak normal ini kita sama-sama paham bahwa tidak ada yang baik-baik saja. Akan tetapi putus harapan serta menyalahkan keadaan bukanlah suatu hal yang bisa dibenarkan. Kita harus yakin bahwa kita tidak pernah sendirian. Akan selalu ada Allah yang maha kuasa yang akan selalu membantu kita melewati hal ini. Selama kita masih berusaha maka tidak akan ada hal yang sia-sia. Selama kita masih melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, kita akan selalu menemukan bahwa ada hikmah yang begitu berharga yang dapat kita temukan di masa sulit ini. Sudah saatnya kita saling bergandeng tangan untuk menguatkan satu sama lain. Bukankah dengan saling menguatkan, masalah yang besar akan menjadi ringan ?

Mari sama-sama kita jadikan peringatan isra mi'raj ini sebagai momentum untuk terus menguatkan kita dalam meniti kesabaran menghadapi berbagai situasi sulit dimasa pandemi ini. Kita jadikan momentum untuk menguatkan keyakinan bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan hambanya. Dan kita jadikan sebagai pengingat bahwa disetiap kesulitan pasti akan selalu ada hal baik yang bisa kita ambil sebagai pelajaran yang berarti dalam kehidupan ini.

Semoga artikel ini sedikit banyaknya bisa membuat harapan kita terus tumbuh dan bisa menjadi penguat diantara kita. Dan terakhir yakinlah bahwa di setiap kesulitan akan selalu ada kemudahan. Akan selalu ada pelangi disetiap badai. Akan selalu ada setitik cahaya terang di dalam kegelapan. Akan selalu harapan di dalam kesukaran. Dan ingatlah bahwa akan selalu ada Allah yang tidak akan pernah meninggalkan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun