Akhir-akhir ini maraknya kasus yang terjadi di Indonesia mulai dari kasus tindakan kriminal, Â tindakan asusila, kenakalan remaja, dan lain sebagainya yang kebanyakan dilakukan oleh para remaja. Ironisnya sampai sekarang masih belum ditemukannya titik temu atau solusi dari setiap permasalahan tersebut. Karena remaja kebanyakan masih berstatus pelajar, maka di setiap instansi pendidikan dibutuhkannya seorang guru konseling.
Disini guru konseling tidak hanya sebagai seseorang yang harus menertibkan semua siswa, misalnya mulai dari pemeriksaan sepatu yang berwarna selain hitam, rambut yang panjang, siswa yang telat, tidak memakai atribut seragam yang lengkap dan masih banyak lagi macamnya. Namun sebagai guru BK, harus mempunyai program peningkatan mutu atau bisa dikatakan sebagai program evaluasi konseling.
Evaluasi bimbingan  dan konseling adalah  segala upaya, tindakan  atau proses untuk menentukan derajat kualitas  kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada criteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan dan konseling (Juntika, 2005: 57). Adapun menurut Dewa Ketut Sukardi (1990:47), evaluasi program bimbingan adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan yang dilaksanakan.
Untuk apasih itu semua dilakukan, berikut tujuan evaluasi dalam bimbingan dan konseling yang terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, tujuan umum dan Kedua, ada tujuan khusus. Tujuan umumnya adalah untuk mengetahui seberapa tercapainya pelaksanaan dalam bimbingan dan konseling. Dan sebagaimana usaha yang dilakukan konselor dalam tercapainya kegiata konseling.
 Kemudian tujuan khususnya adalah untuk mengetahui seberapa tercapainya program konseling sesuai dengan perencanaan awal yang telah di susun dalam kegiatan program bimbingan dan konseling, misalnya: program perbaikan(remedial teaching), konseling individual, konseling kelompok dll. Itu semua dilakukan agar semua pihak mendapat tujuan yang ingin dicapai ( entah itu klien ataupun klien).
Sekian dulu semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H