Mohon tunggu...
Reza Febriana
Reza Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Merawat Kota, Merawat Budaya

28 November 2016   15:54 Diperbarui: 28 November 2016   16:34 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota yang baik adalah kota yang berbudaya luhur.Merawat kebudayaan artinya juga merawat identitas dan memupuk karakter warga.-

Harus ada ruang untuk dapat menepi dari hiruk pikuk kesibukan kota,tempat penduduk kota mampu membasuh kejenuhan dari rutinitas harian. Rutinitasyang kadang begitu sesak dan menguras akal sehat, sehingga dibutuhkanpenyegaran agar setiap pikiran kembali mendapatkan positive vibe. Tidak bisatidak, keberadaan ruang-ruang yang mampu mengakomodir kebutuhan warga mengusir rasa jenuh adalah vital. Jakarta sebagai kota metropolitan tentu harus siap menyediakan ruang bagi warganya untuk merayakan dan menikmati kesenangan hari.Pemerintah harus dapat merespon kebutuhan ini, bila luput, bukan tidak mungkin kekecewaan akan timbul. Selain mobilitas mudah dengan infrastruktur yang cakap,kota juga membutuhkan tempat-tempat rekreasi yang menyenangkan, tempat warga dapat mendulang kegembiraan.

Dalam program kerjanya untuk membuat Jakarta menjadi kota yang semakin manusiawi, Ahok-Djarot telah siap dengan program yang mendukung penciptaan ruang tersebut. Sebagai contoh, dengan meresmikan program Wisata Balai Kota untuk masyarakat umum yang mencakup kuliner, film,perpustakaan, dan arsitektur. Melalui Wisata Balai Kota, Ahok-Djarot menyediakan tempat gratis bagi seluruh warga untuk dapat menikmati Balai Kota,selain itu Ahok-Djarot juga merangkul pengusaha yang bergelut di bidang kuliner, kerajinan maupun fashion yang ingin memasarkan produknya. Selain sebagai alternatif wisata, Ahok-Djarot berharap program Wisata Balai Kota dapat membangkitkan partisipasi warga dalam membangun kota Jakarta. Sebagai tempat yang sudah akrab di masyarakat, Ahok-Djarot berupaya menjadikan Taman Impian Jaya Ancol sebagai taman hiburan bertaraf internasional. Halini akan dilaksanakan dengan melakukan kerjasama dengan operator taman hiburan dari negara maju. Selain itu Ahok-Djarot juga mendorong terselenggaranya acara-acara di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), sehingga dapat menarik wisatawan,dan menjadi daya tarik kota Jakarta sebagai pilihan tempat untuk berekreasi. Gedung Kesenian Jakarta akan dijadikan sebagai tempat pertunjukan layaknya Broadway dikota New York, di mana pagelaran seni dipertunjukkan secara berkualitas dan dikelola secara professional.

Selain program wisata, pengembangan kebudayaan juga menjadi bidikan oleh Ahok-Djarot. Mereka percaya kebudayaan adalah aspek penting dalam menentukan arah kemajuan kota. Ahok-Djarot menyiapkan rumah budaya sebagai pusat kebudayaan bagi komunitas lokal, yang mana tempat itu bisa menjadi tempat berkumpulnya pegiat, penikmat, pun pemerhati seni yang memiliki kepedulian pada kebudayaan. Melalui rumah itu diharapkan kebudayaan terus lestari, perbincangan mengenai kebudayaan tidak berhenti didiskusikan.Rumah Kebudayaan menjadi pengawal derasnya arus perkembangan budaya global,menjaga warga agar tidak kehilangan identitasnya dan menjadi gamang dalam menghadapi derasnya arus modernitas.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun