Calon wakil gubernur petahana DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, punya cara tersendiri dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan di DKI Jakarta. Ia menginginkan masyarakat kelas bawah merasakan langsung kebijakan ekonomi dari Pemprov. Salah satunya adalah dengan memberikan subsidi langsung kebutuhan hidup.
Menurut Djarot, ia dan pasangannya Ahok tidak memiliki program kerja membagi-bagikan dana bantuan langsung kepada warga Jakarta. Bantuan tunai langsung kepada warga tak efektif mengatasi kemiskinan. “Kami tidak ada program bagi dana tunai atau apa pun itu yang juga dicanangkan calon lainnya. Menurut kami, itu tidak efektif untuk mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Pemberian subsidi digunakan untuk memberikan fasilitas sekolah dan kesehatan gratis dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Selain itu Djarot menjanjikan operasi pasar rutin untuk mengendalikan harga barang kulakan.
Kemudian Djarot juga menegaskan bahwa ia dan Ahok akan membuka pasar perkulakan yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dengan subsidi dari Pemprov DKI Jakarta. Djarot menjelaskan, pasar perkulakan akan menjual barang dengan harga pabrik. Warga yang anaknya mendapatkan kartu jakarta pintar (KJP) bisa belanja di pasar itu dengan harga murah. Pasar perkulakan pertama yang telah dibangun berada di Pasar Kramat Jati, Jaktim. Nantinya Pemprov DKI Jakarta akan membangun pasar perkulakann di lima titik di Jakarta.
Djarot juga berjanji akan memberdayakan pedagang rumahan yang tergolong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ia juga menegaskan ketika nanti akitif kembali di Balaikota akan meminta Dinas Koperasi dan UMKM DKI Jakarta melakukan pembinaan terhadap mereka. Dengan pembinaan tersebut, mereka bisa diberikan bantuan modal.
Selain itu Djarot juga menegaskan ia akan melanjutkan proyek revitalisasi pasar-pasar tradisional di Jakarta. Program ini adalah kelanjutan program yang telah ada dan berjalanseperti yang dilakukan Pemda DKI. Program dini diharapkan memajukanperekonomian pedagang kecil Jakarta untuk dapat bersaing dengan pasarmodern.
Kebijakan-kebijakan dari Basuki-Djarot menunjukkan implementasidari ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu Basuki-Djarot merupakan pasangan yang peduli dengan nasib masyarakat kelas menengah ke bawah. Semua program kerja yang telah dan akan dikerjakan menunjukkan komitmen mereka untukmenyejahterakan warga DKI Jakarta.
Salam Kompasiana,
Reza Febriana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H