Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Namun, di banyak daerah terpencil dan wilayah pedesaan, akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan besar. Permasalahan ini mengakibatkan munculnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi air yang terkontaminasi. Oleh karena itu, teknologi pemurnian air berbasis sinar UV (ultraviolet) hadir sebagai solusi inovatif untuk menyediakan air minum yang aman, terutama di wilayah-wilayah yang sulit mendapatkan akses air bersih.
Teknologi pemurnian air berbasis sinar UV bekerja dengan memanfaatkan sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya dalam air. Alat pemurnian ini dapat digunakan secara portabel, sehingga memudahkan penggunaannya di berbagai situasi, baik di rumah, sekolah, maupun di lokasi yang tidak memiliki sumber air bersih yang layak.Â
Ketika air mengalir melalui alat ini, sinar UV dengan panjang gelombang tertentu akan menghancurkan DNA mikroorganisme, membuatnya tidak mampu berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Proses ini sangat efisien karena tidak memerlukan tambahan bahan kimia seperti klorin, sehingga kualitas air tetap terjaga dan tidak meninggalkan residu yang berbahaya.
Salah satu keunggulan dari teknologi ini adalah kemampuannya untuk dioperasikan menggunakan tenaga surya. Fitur ini menjadikan alat pemurnian air berbasis sinar UV sebagai solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan tenaga surya memungkinkan alat ini berfungsi di daerah-daerah yang tidak memiliki akses listrik, sehingga sangat cocok untuk wilayah-wilayah terpencil. Alat pemurnian air ini juga memiliki desain yang kompak dan mudah dibawa, menjadikannya solusi ideal bagi para relawan, tim penyelamat, atau keluarga yang tinggal di area dengan keterbatasan akses air bersih.
Selain itu, penggunaan alat pemurnian air berbasis sinar UV juga lebih hemat energi dibandingkan metode konvensional lainnya. Proses pemurnian hanya membutuhkan beberapa detik, berbeda dengan metode pendidihan yang memerlukan waktu lebih lama dan sumber energi yang lebih besar. Hal ini tentu saja mengurangi emisi karbon yang dihasilkan, mendukung upaya global dalam menanggulangi perubahan iklim.
Pengembangan alat ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 6, yaitu Clean Water and Sanitation. SDGs No. 6 menekankan pentingnya akses terhadap air bersih yang aman serta layanan sanitasi yang layak bagi semua orang. Dengan adanya teknologi pemurnian air berbasis sinar UV ini, diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan membantu mewujudkan akses air bersih yang merata.
Daftar Pustaka :
[1] Crawford, M. H., Banas, M. A., Ross, M. P., Ruby, D. S., Nelson, J. S., Boucher, R., & Allerman, A. A. (2005). Final LDRD report: ultraviolet water purification systems for rural environments and mobile applications. Sandia Report, 1, 35.
[2] Urdaneta, E. C., & Beckmann, B. M. (2020). Fast and unbiased purification of RNA-protein complexes after UV cross-linking. Methods, 178, 72-82.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H