Mohon tunggu...
Reza Faiz Fanani
Reza Faiz Fanani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Saya sebagai mahasiswa aktif STEI SEBI di ajarkan untuk menulis sebuah artikel dan semacam nya dan di terbitkan agar menjadi mahasiswa yang melek akan literasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Teori dan Konsep Pengambilan Keputusan dan Negoisasi, Kunci Untuk Sukses

1 Agustus 2024   19:35 Diperbarui: 1 Agustus 2024   19:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia bisnis dan kehidupan sehari-hari, pengambilan keputusan dan negosiasi merupakan dua keterampilan yang saling berkaitan dan sangat penting. Teori dan konsep yang mendasari kedua aktivitas ini dapat membantu individu dan organisasi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Dalam tulisan ini, saya akan mengeksplorasi penerapan teori dan prinsip pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan efektivitas dalam proses negosiasi, serta menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.


Memahami Teori Pengambilan Keputusan. Keputusan (decision) secara harfiah berarti pilihan (choice). Pilihan yang dimaksud di sini adalah pilihan dari dua atau lebih kemungkinan, atau dapat dikatakan pula sebagai keputusan dicapai setelah dilakukan pertimbangan dengan memilih satu kemung-kinan pilihan. Beberapa teori pengambilan keputusan, seperti Teori Harapan, Teori Perbandingan, dan Teori Model Kognitif, memberikan wawasan tentang bagaimana individu dan kelompok dapat membuat pilihan yang lebih baik. Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam pengambilan keputusan adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan diri, serta mengevaluasi peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan sekitar, kita dapat mengembangkan strategi negosiasi yang lebih optimal dan efektif.. Misalnya, saat negosiasi kontrak dengan pemasok, evaluasi kekuatan negosiasi dan ancaman dari pesaing dapat memberikan keuntungan dalam mendiskusikan harga dan syarat-syarat yang lebih baik.


Konsep dalam NegosiasiNegosiasi adalah proses komunikasi antara dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan. Konsep penting dalam negosiasi mencakup BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement) dan ZOPA (Zone of Possible Agreement). Memahami konsep-konsep ini membantu negosiator untuk mengembangkan strategi yang lebih baik. BATNA mengacu pada alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh pihak jika negosiasi gagal. Memiliki BATNA yang kuat dapat memberi negosiator posisi tawar yang lebih baik. Sebagai contoh, ketika perusahaan A sedang terlibat dalam proses negosiasi dengan perusahaan B untuk mencapai kesepakatan terkait pasokan, memiliki alternatif lain yang berasal dari pemasok yang menawarkan kualitas produk dan layanan sebanding akan sangat membantu dan memperkuat posisi tawar perusahaan A selama jalannya negosiasi.


ZOPA, di sisi lain, adalah rentang di mana kesepakatan dapat dicapai, yakni antara batasan minimal dan maksimal dari kedua belah pihak. ZOPA terbentuk oleh batasan minimal dan maksimal yang ditetapkan oleh masing-masing pihak dalam negosiasi. Dengan kata lain, ZOPA adalah jangka waktu yang mencakup semua kemungkinan hasil yang mungkin dapat disetujui oleh kedua belah pihak. Mengetahui di mana ZOPA berada sangat penting agar negosiator dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Jika kedua pihak memahami batasan dan kebutuhan masing-masing, kemungkinan untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan akan meningkat. Menggabungkan teori dan konsep dalam praktik negosiasi dapat memberikan manfaat kompetitif, terutama dengan menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam proses negosiasi itu sendiri.
 
Mengintegrasikan teori pengambilan keputusan ke dalam proses negosiasi dapat memberikan keuntungan kompetitif. Beberapa cara untuk melakukannya meliputi:
1. Persiapan yang Matang: Sebelum Anda terlibat dalam proses negosiasi, sangatlah krusial untuk melakukan pengumpulan informasi yang berkaitan dan relevan serta melakukan analisis terhadap informasi tersebut. Ini mencakup penggunaan teori pengambilan keputusan yang dapat membantu dalam menilai situasi saat ini serta berbagai alternatif yang tersedia. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kemungkinan hasil atau konsekuensi dari setiap pilihan yang ada, agar dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi selama proses negosiasi.Menetapkan Tujuan: Tentukan tujuan yang jelas dan realistis sebelum negosiasi dimulai. Memahami apa yang ingin dicapai akan membantu mengarahkan proses pengambilan keputusan selama negosiasi.
 
2. Pendekatan Kolaboratif: Manfaatkan pendekatan yang saling menguntungkan atau win-win dalam proses negosiasi dengan secara mendalam memahami kebutuhan dan kepentingan dari pihak lain yang terlibat. Dengan cara ini, kedua belah pihak akan memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi dan merumuskan solusi yang tidak hanya memenuhi tujuan masing-masing, tetapi juga memberikan keuntungan yang signifikan bagi semua pihak yang terlibat. Pendekatan semacam ini tidak hanya menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai, tetapi juga berpotensi menghasilkan kesepakatan yang lebih berkelanjutan dan produktif di masa depan.
 
 
3. Menjaga Fleksibilitas: Selama menjalani proses negosiasi, sangatlah krusial untuk tetap terbuka terhadap kemungkinan opsi baru dan informasi yang mungkin muncul. Apabila terdapat perubahan atau informasi yang tidak terduga, sebaiknya lakukan tinjauan kembali terhadap keputusan yang telah dibuat serta mempertimbangkan alternatif yang ada. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil tetap relevan dan sesuai dengan situasi yang berkembang.
 
4. Evaluasi Pasca-Negosiasi: Setelah suatu kesepakatan berhasil dicapai, sangat disarankan untuk melakukan evaluasi menyeluruh guna memahami berbagai keputusan yang telah dibuat serta menilai sejauh mana efektivitas strategi yang telah diterapkan selama proses negosiasi. Proses evaluasi ini bukan hanya bertujuan untuk mengidentifikasi apa yang telah berjalan dengan baik, tetapi juga untuk mengetahui area mana yang masih memerlukan perbaikan. Pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman ini akan sangat berharga, karena dapat memberikan wawasan dan keterampilan yang berharga untuk meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan proses negosiasi di masa mendatang. Dengan pendekatan ini, individu atau kelompok diharapkan dapat menjadi lebih kompeten dan efektif dalam menghadapi tantangan serupa di masa depan.
 
Sebagai kesimpulan, penerapan teori dan konsep pengambilan keputusan dalam proses negosiasi merupakan kunci untuk meraih hasil yang diinginkan. Dengan memahami serta menerapkan prinsip dasar pengambilan keputusan dan konsep negosiasi, baik individu maupun organisasi dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Di tengah kompleksitas dunia saat ini, keterampilan ini akan tetap menjadi aset yang sangat berharga bagi siapa saja yang menginginkan kesuksesan dalam karir dan kehidupan pribadi mereka. Seiring bertambahnya pengalaman dan pengetahuan, penguasaan keterampilan ini akan memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih bijaksana dan negosiasi yang lebih efektif.
 
Reza Faiz Fanani
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun