Mohon tunggu...
Reza Fahrezi
Reza Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Seorang mahasiswa pendidikan yang bersemangat, saya mengabdikan diri untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan. Dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik, saya berupaya untuk mengembangkan karakter, potensi, dan lingkungan belajar yang inklusif. Saya aktif dalam kegiatan di luar kurikulum untuk memperluas wawasan dan keterampilan, serta terbuka untuk belajar dan berkolaborasi dengan beragam latar belakang. Melalui dedikasi dalam memahami teori dan praktik pendidikan, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan sistem pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi setiap individu untuk tumbuh dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendekatan Holistik dalam Pendidikan Karakter dan Akademik

11 November 2024   22:52 Diperbarui: 11 November 2024   22:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kajianpustaka.com/2017/12/nilai-tujuan-fungsi-dan-prinsip.html

Pendidikan yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu semakin dianggap penting dalam mengembangkan kompetensi siswa secara holistik. Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap tuntutan pendidikan abad ke-21 yang mengharuskan siswa tidak hanya menguasai pengetahuan akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang relevan dan karakter yang kuat. Asumsi yang mendasari pendidikan terpadu adalah bahwa menghubungkan berbagai mata pelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Namun, tantangan tetap ada dalam penerapannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi model pembelajaran terpadu, dengan fokus pada manfaat integrasi antar disiplin ilmu dalam pengembangan karakter dan akademik siswa.

Pertama : Desain Pembelajaran Terpadu: Menyatukan Berbagai Disiplin Ilmu  

Desain pembelajaran terpadu adalah upaya untuk menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam satu tema pembelajaran yang menyeluruh. Dalam model ini, materi yang diajarkan tidak terisolasi, melainkan saling berkaitan dan dipandang sebagai bagian dari suatu keseluruhan. Misalnya, topik yang diangkat dapat menghubungkan konsep-konsep dari matematika, ilmu sosial, sains, dan seni dalam konteks yang relevan dengan kehidupan siswa. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mempelajari fakta-fakta terpisah, tetapi mereka dapat melihat hubungan antara pengetahuan yang ada, sehingga pemahaman mereka lebih mendalam dan aplikatif. Pembelajaran terpadu menekankan pada penciptaan pengalaman belajar yang kontekstual dan bermakna.

Kedua : Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Holistik Integral

Pembelajaran terpadu holistik berfokus pada integrasi antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam proses belajar. Model ini mengedepankan pengembangan siswa secara menyeluruh, bukan hanya dalam hal pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan sosial, emosional, dan moral. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung eksplorasi siswa, memberi ruang bagi mereka untuk berpikir kritis, bekerja sama dalam kelompok, serta mengeksplorasi topik-topik yang relevan dengan kehidupan mereka. Prinsip dasar dari pembelajaran terpadu adalah keterkaitan antar mata pelajaran yang membangun pemahaman siswa tentang dunia nyata. Evaluasi dalam pembelajaran ini juga mencakup berbagai dimensi, termasuk penguasaan materi, keterampilan berpikir, dan perkembangan karakter siswa.

Ketiga : Bentuk Keterpaduan dalam Kegiatan Pembelajaran

Dalam model pembelajaran terpadu, terdapat berbagai bentuk keterpaduan yang dapat digunakan, sesuai dengan tujuan dan karakteristik pembelajaran. Jacob (1989) mengemukakan lima jenis bentuk keterpaduan, yaitu discipline-based, parallel, multidisciplinary, interdisciplinary, dan integrated. Bentuk discipline-based melibatkan penghubungan topik tertentu dari satu disiplin dengan topik lainnya, sementara interdisciplinary dan integrated lebih menekankan pada penggabungan beberapa disiplin ilmu dalam satu tema yang berlangsung secara simultan. Pembelajaran yang interdisciplinary berfokus pada penerapan pengetahuan yang dipelajari secara bersamaan, sedangkan integrated adalah bentuk yang lebih mendalam di mana tujuan, isi, keterampilan, dan sikap dari berbagai mata pelajaran digabungkan dalam sebuah pengalaman belajar yang koheren.

Keempat : Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Modifikasi Wolfinger 

Wolfinger (1989) mengembangkan langkah-langkah yang terstruktur dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu. Langkah-langkah ini mencakup pemilihan tema yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa, penentuan konsep-konsep yang akan dikembangkan, serta perencanaan kegiatan yang memungkinkan siswa menginvestigasi dan memahami materi secara mendalam. Pembelajaran terpadu juga menekankan pentingnya refleksi dan evaluasi sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dengan langkah-langkah yang terorganisir dengan baik, guru dapat memastikan bahwa proses belajar berlangsung efektif dan siswa mampu menghubungkan pengetahuan mereka dengan konteks dunia nyata. Setiap langkah dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan sesuai dengan perkembangan siswa.

Kelima : Model Pembelajaran Terpadu di SD IT Bustanul Ulum  

Di SD IT Bustanul Ulum, model pembelajaran terpadu diterapkan dengan pendekatan yang sangat memperhatikan karakter dan nilai-nilai Islam. Sekolah ini mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pembentukan karakter Islami melalui berbagai kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pendekatan utama yang digunakan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered), di mana guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong diskusi dan kolaborasi antar siswa. Pembelajaran ini juga mencakup strategi-strategi seperti pembelajaran inkuiri dan kontekstual, di mana siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi materi secara lebih mendalam dan menghubungkannya dengan pengalaman hidup mereka. Selain itu, SD IT Bustanul Ulum mengutamakan pengembangan karakter melalui kegiatan rutin seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan berbagi nilai-nilai akhlak mulia, sehingga siswa tidak hanya berkembang secara akademik, tetapi juga spiritual dan sosial.

Natizah  

Pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang efektif dalam menciptakan pengalaman belajar yang holistik, yang melibatkan pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Dengan menggabungkan berbagai disiplin ilmu, pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk melihat hubungan antara pengetahuan yang mereka pelajari dan aplikasi nyata dalam kehidupan mereka. SD IT Bustanul Ulum berhasil mengintegrasikan model pembelajaran terpadu ini dengan penanaman karakter Islami, sehingga tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga berbudi pekerti luhur. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasinya, model ini memberikan dasar yang kuat bagi pembentukan generasi yang memiliki pengetahuan yang luas dan karakter yang baik.

Materi ini bersumber dari bahan ajar Part 6 Poin D, Mata Kuliah Sekolah Islam Terpadu, Dosen Pengampu Prof. A. Rusdiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun