Bekasi --- Aktivis mahasiswa dan Ketua Bidang PTKP Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pelita Bangsa, Reza Dwi Kurniawan, menyampaikan pesan penting kepada para calon bupati Kabupaten Bekasi, yakni Dani Ramdani, BN Holik, dan Ade Kuswara. Reza menegaskan bahwa praktik pemberian "uang panas" kepada masyarakat harus dihindari karena dapat menciptakan suasana pragmatis yang hanya akan merusak esensi demokrasi dan keadilan sosial di Kabupaten Bekasi. Â
Menurut Reza, penggunaan uang panas dalam politik lokal tidak hanya mencederai integritas demokrasi, tetapi juga berpotensi memperburuk kondisi sosial masyarakat. "Praktik ini akan membangun budaya transaksional yang bertentangan dengan nilai-nilai moral dan semangat membangun masyarakat yang mandiri," ujar Reza dalam pernyataannya. Ia mengingatkan bahwa jabatan bupati adalah amanah untuk melayani rakyat, bukan sekadar tangga untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Â
Reza juga menyoroti pentingnya program yang berbasis pada pemberdayaan hak asasi manusia (HAM), lingkungan, dan pendidikan dalam memajukan Kabupaten Bekasi. Ia percaya bahwa calon bupati yang memiliki visi besar dalam tiga sektor ini akan mampu membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. "HAM, lingkungan, dan pendidikan adalah fondasi yang harus diperkuat jika kita ingin melihat Bekasi lebih maju dan berdaya saing di tingkat nasional," tegasnya. Â
Terkait pemberdayaan HAM, Reza mengingatkan para calon bupati untuk memberikan perhatian serius terhadap kesejahteraan masyarakat miskin, pekerja informal, dan kelompok-kelompok rentan. Begitu juga dengan isu lingkungan, ia mendorong pemimpin Bekasi di masa depan untuk mengutamakan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan keberlanjutan ekosistem, terutama di tengah derasnya arus industrialisasi di wilayah tersebut. Â
Sementara itu, pada sektor pendidikan, Reza berharap para calon bupati memiliki program konkret untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Kabupaten Bekasi. "Pendidikan adalah kunci bagi kemajuan masyarakat. Para calon harus memastikan adanya infrastruktur dan kebijakan yang mendukung pelajar dari semua kalangan," ungkap Reza. Â
Di sisi lain, Reza juga mengajak masyarakat untuk bersikap kritis dan bijak dalam memilih pemimpin. Ia menegaskan bahwa suara rakyat bukanlah komoditas yang bisa diperjualbelikan. "Masyarakat harus melihat visi dan program yang ditawarkan para calon, bukan hanya tergiur oleh janji-janji manis atau iming-iming sesaat," ujarnya. Â
Sebagai penutup, Reza mengingatkan Dani Ramdani, BN Holik, dan Ade Kuswara bahwa keberhasilan seorang pemimpin dinilai dari dampak positif yang ditinggalkan kepada masyarakatnya. Dengan menjauhi praktik uang panas dan fokus pada pemberdayaan HAM, lingkungan, dan pendidikan, Kabupaten Bekasi dapat melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H