Apakah Pancasila bisa dikatakan ideologi negara?
Indonesia kontemporer diperhadapkan dengan sejumlah persoalan yang tak kunjung reda persoalan itu berkembang mulai pada masalah sosial ekonomi budaya, politik, hingga agama. Setiap hari masyarakat terus mengalami berbagai gejolak yang dipicu beragam faktor titik-titik dan belakangan muncul fenomena mengenai sosialisme agama pak polisi fanatisme pluralisme kolonialisme dan fasisme. Lepas dari berbagai spekulasi tersebut inilah kondisi Indonesia terkini yang sesak dengan problematika sosialnya yang akut melihat persoalan yang terjadi akhir-akhir ini tidak secara monolitik, alias tidak memahaminya secara tunggal lepas dari keterkaitannya dengan persoalan lain singkatnya, masalah yang ada harus dibaca secara interfesional, dan terkait atau tersambung satu sama lain.Â
Indonesia mutakhir harus dibaca dalam lensa krisis ideologi negara problem ini dapat disederhanakan sebagai problem sosial kesejahteraan dan kebangsaan. Berpijak pada persoalan di atas hendak menegaskan bahwa degradasi sosial tercipta akibat hilangnya saudara moral etis dan falsafah hidup yang menumbuh laku dan sosial ekonomi budaya dan politik para elit kekuasaan berikut segenap warga negara ketergerusan nilai dan falsafah politik kebangsaan inilah yang kemudian meretaskan berbagai persoalan turunan lainnya.Â
Ketimbang ikut larut dalam mengutuk secara buta atas peristiwa sosial yang mengenaskan akhir-akhir ini, lebih baik kita kembali meninjau apa yang perlu ditinjau titik bahwa masyarakat harus mengetahui cara penuh bahwa pertarungan ideologi belum berakhir keyakinan inilah sekaligus menegaskan tesis Huntington tentang akhir dari perang ideologi tersebut. Sebelum kita memasuki mengenai ideologi. Kita harus memahami arti dari kata ideologi ideologi berawal dari kata idea dan logos ideal merupakan suatu tujuan, dasar-dasar, atau cita-cita dan logos ialah merupakan ilmu pengetahuan. Secara harfiah bahwa ideologi merupakan tujuan ilmu pengetahuan yang didasari oleh ide atau ajaran untuk menentukan nilai-nilai dasar.Â
Tetapi ideologi merupakan suatu yang inheren dalam diri manusia bahwa sebangun dengan althusser yang memandang persoalan ideologi bukan tentang apakah ia ada atau tidak dalam diri seseorang melainkan mengapa ia berbeda-beda bahkan tumpang tindih ( overlapping ) dalam diri seseorang sehingga pertanyaan "ada" atau "tidak" ada menjadi tidak relevan. Keberadaannya menjadi hal yang aksiomatik.
Dikarenakan setiap ideologi cenderung membenarkan dirinya dari yang lain maka automatically ia selalu berusaha merasionalkan dirinya untuk diakui dan pada waktu yang sama menyaksikan yang lain. inilah sumber dari pertarungan ideologi. apapun jenis dan bentuknya.
jika pancasila bisa di sebut ideologi negara, mengapa negara indonesia msih dihadpkan oleh ketimpangan yang ada, mulai dari internal maupun external. di dalam kekuasaan internalnya indonesia selalu berada dalam gejolak keliru dan menederita. dimulai dari perekonomian yang tak kunjung mereda, sosial yang tak kunjung akur, dan politik yang tak kunjung damai. dari ketiga tersebut sangatlah muthakir demokrasi indonesia sedikit berebda dengan demokrasi barat. kalau demokrasi barat yang berdasarkan falsafah indvidualisme lebih mengepankan nilai kebebasan dan kesetaraan ketimbang nilai persaudaraan. ada sesuatu perbedan yang istimewa bagi indonesia jika mengikuti nilai nilai dasar pancasila, yang dimana mempunyai tujuan jelas dan terstruktur, hanya saja rakyat indonesia belum terpenuhi dengan kesadaran. didalam bahasa pancasila ideologi, bahwa ideologi sebagai diatas dasar hukum negara, yang mempunya nilai nilai luhur dan religius, itu sebabnya para pemerintah dan negara harus menerapkan nilai dan asas pancasila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H