“Tidak ada manusia yang sempurna”, kutipan ini lah yang memang benar adanya. Fenomena ini menjadi tidak asing bagi masyarakat bersamaan munculnya berbagai masalah yang tengah melanda bangsa Indonesia kita yang tercinta ini. Misalnya saja, jika ada masalah di salah satu sektor pada bangsa ini, terjadi pro dan kontra yang sangat jelas bahkan menjurus keras antara individu dan individu lain ataupun satu kelompok dengan kelompok lain dan bahkan tidak jarang hal ini bisa memicu “permusuhan” yang berkepanjangan. Pro dan kontra merupakan sesuatu yang wajar, Perang ide dan gagasan merupakan bentuk perhatian masyarakat kita terhadap bangsa ini. Hal ini adalah tugas kita sebagai masyarakat yang peduli sebagai warga negara yang tidak skeptis terhadap kejadian-kejadian yang yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi, kemudian hubungan antara rakyat dan para pimpinan sang pengambil kebijakan. Para pemimpin negeri ini juga diharapkan tidak anti-kritik terhadap masalah-masalah yang ada, dan mau terbuka terhadap gagasan, ide, kritik dari rakyat. Nah, yang sekarang jadi masalah adalah rakyat indonesia pada era sekarang ini menjadi terpecah belah membentuk kelompok masing-masing yang saling bertentangan. Apalagi dengan adanya sosial media “perang terbuka” semakin frontal dan tak dapat terhindarkan. Dedikasi dan Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk memajukan bangsa kita tercinta ini yang memang harus kita akui sudah mulai ketinggalan di tingkat Asia Tenggara yang dahulu Indonesia merupakan salah satu Unggulan di tingkat Asia Tenggara. Jiwa Nasionalis dijunjung tinggi, Pancasilais harus dipegang erat, Bhineka Tunggal Ika harus tetap dijalankan. Jangan malah memperkeruh suasana menjadi lebih buruk lagi dengan tingkah polah yang seolah-olah selalu menyalahkan suatu keputusan walaupun sebenarnya keputusan yang sangat baik sekalipun. Salah satu unsur negara yaitu rakyat dan pemerintahan yang sangat berkaitan erat antara satu sama lain. Jika rakyat kuat, maka pemerintahan juga akan kuat, dan negara akan menjadi maju. Jika rakyat lemah, maka pemerintahan juga akan lemah dan negara akan terpuruk. Jika yang salah satu kuat dan satunya lagi tidak begitu kuat maka akan menjadi lemah, artinya adalah sekuat apapun rakyat menyuarakan aspirasi dengan gagasan-gagasan dan ide-ide yang luar biasa tanpa mendapatkan perhatian pemerintah karena satu dan lain hal, maka bisa jadi akan menjadi angin lalu saja.
Pemikiran-pemikiran yang mengedepankan kekuasaan dan mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok atau golongan tertentu sangat berpengaruh dalam pembentukan mental suatu negara dan masyarakatnya. Saya setuju dengan adanya program Revolusi Mental yang dibentuk pada pemerintahan ini. dan saya disini memposisikan diri sebagai rakyat tanpa berpihak kepada kubu kanan kubu kiri. Menurut saya, pemikiran-pemikiran non-profit harus dimiliki para unsur pimpinan negara ini sehingga fokusnya hanya mengenai kesejahteraan rakyat. Apabila memang ada sektor yang harus mencari keuntungan, semoga berfikirnya tulus demi kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, peran para pimpinan negara ini bisa menjadi panutan bagi rakyat-rakyatnya. Demikian juga para masyarakat termasuk masukan bagi saya pribadi, marilah kita bersama-sama melakukan hal-hal yang bermanfaat dengan memberikan kontribusi dengan gagasan, ide dan kritikan yang membangun dengan tidak hanya mencaci maki Indonesia dan bersikap pesimistis secara terus menerus. Kontribusi sekecil apapun akan menjadi berarti jika dilakukan dengan tulus demi Indonesia. Dan apabila ada orang-orang pintar yang sedang berkontribusi untuk negara lain saat ini tolong sampaikan pesan saya kepada beliau-beliau yang ada disana : “Pak, Mas, Bu, Mbak, Yuk kembali ke Indonesia tercinta ini dan mari bersama-sama bangun Indonesia kita ini yang sedang butuh orang-orang seperti Anda. Masih banyak saudara-saudara di Indonesia yang membutuhkan bantuan Anda” dan Ada kalimat “Jika belum bisa memberikan apa-apa setidaknya jangan-lah mencaci”, sebuah kalimat yang bijak untuk mengajak kita menjadi bangsa kuat dengan kerjasama antara pemerintah dan rakyat yang kuat pula dan bagi pemerintah semoga tidak lupa dengan amanah untuk membawa Indonesia sesuai dengan tujuan-tujuan yang tertuang pada pembukaan UUD ’45.
Pentingnya sinergisitas antara pemerintah dan rakyatnya yang saling mendukung dan membantu satu sama lain akan memberika dampak positif demi Indonesia lebih maju. Bagi pemerintah, diharapkan tidak anti-kritik, menerima ide, gagasan, kritikan yang membangun demi negara dan rakyatnya. Dan bagi rakyat, Yuk, berikan kontribusi seusai kemampuan masing-masing kepada negara ini jauhkan sifat saling membenci dan mencaci maki dan bersatulah tanpa adanya keberpihakan politis. Sekecil apapun kontribusi Anda, akan menjadi berarti bagi kemajuan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H