Di era digital yang semakin maju ini, pendidikan tidak lagi terbatas pada pembelajaran konvensional. Project-Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Proyek menjadi pendekatan yang sangat relevan untuk mengembangkan keterampilan siswa di abad 21. Project-Based Learning (PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang mengutamakan keterlibatan aktif siswa dalam menyelesaikan proyek yang bermakna. Dalam PBL, siswa diberikan tantangan atau masalah nyata untuk dipecahkan, dan mereka bekerja dalam tim untuk menghasilkan produk atau solusi yang dapat dipertanggungjawabkan. Pembelajaran ini menekankan pada pengembangan keterampilan seperti kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
Salah satu contoh proyek menarik yang dapat diimplementasikan dalam PBL adalah pembuatan hologram 3D. Hologram 3D, meskipun terdengar futuristik, kini semakin mudah diakses berkat kemajuan teknologi. Hologram 3D adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi tanpa memerlukan alat bantu seperti kacamata 3D atau headset.Â
Dr. Sandy Ariawan, S.M.G., S.Pd.K., M.A., M.Pd.K., seorang dosen  yang sangat mendukung inovasi dalam pembelajaran, mengajarkan mahasiswa bagaimana membuat hologram 3D dari kardus  melalui pendekatan PBL. Proyek pembuatan hologram 3D ini dilakukan di ruang kelas . Dengan dukungan alat-alat sederhana seperti kardus, gunting,lem dan smartphone, kami bisa mengubah ruang kelas menjadi laboratorium kreatif yang penuh dengan eksperimen dan penemuan. Di sinilah kami mulai merancang, bereksperimen, dan akhirnya berhasil membuat hologram 3D dari kardus.Â
Proyek ini dimulai sekitar bulan november dan berlangsung selama beberapa minggu, di mana mahasiswa secara bertahap mempelajari cara membuat hologram 3D, dari tahap perencanaan hingga realisasi. Setiap kelompok diberi waktu untuk mendesain dan merakit hologram mereka.Â
proyek ini mengajarkan beberapa keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Proyek ini memadukan aspek seni, dan teknologi, Â satu aktivitas. Selain itu, proyek ini juga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan kolaborasi dalam kelompok.
Melalui proyek ini, kami belajar untuk tidak hanya berpikir secara teoritis, tetapi juga bagaimana mengaplikasikan pengetahuan yang kami pelajari di kelas dalam bentuk yang nyata. Proyek ini juga menunjukkan kepada kami bahwa bahan-bahan sederhana, seperti kardus, dapat dimanfaatkan untuk menciptakan objek teknologi canggih yang tampak futuristik.
Dengan bimbingan Bapak Sandi, kami tidak hanya berhasil membuat hologram 3D, tetapi juga belajar banyak hal tentang teknologi, sains, dan kerja sama tim. Proyek ini membuktikan bahwa dengan kreativitas, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi yang tepat, kita dapat menciptakan karya yang luar biasa, bahkan dari bahan yang sederhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H