Mohon tunggu...
Reza Aditia
Reza Aditia Mohon Tunggu... -

lahir di Semarang pada tanggal 24 September 1988\r\nlahir dengan keadaan memiliki keterbatasan fisik hingga sekarang harus menggunakan kursi roda\r\nnamun hal itu tak menghalangiku tuk tetap bangkit\r\nkini aku kuliah disebuah PTS di Semarang,Unisbank\r\nserta bergabung dengan sebuah UKM yg solid di kampus tersebut yakni InternetClub dan saat ini sebagai Digital Marketing Consultant dan Social Media Consultant

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kotaku Tak Bersahabat dengan Para Disabilitas

26 Oktober 2015   15:08 Diperbarui: 26 Oktober 2015   15:15 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya saya tulis juga tentang hal ini. Tentang hal yang sudah jadi bahasan ramai dikota lain, tentang hal yang sudah beberapa kali membuatku diwawancara beberapa media, dan tentang hal yang pernah ditanyakan Komisi D DPRD Kota Semarang. Namun tak kunjung ada perubahan dan justru makin meresahkan bagiku. 

Kemarin malam aku berniat makan di "Yu Sri" penjual pecel langgananku yang berjualan diseputar Simpang Lima. Setelah parkir mata ini tertarik pada sebuah pot yang cukup besar. Cuma pot apa menariknya? Pot besar ini menutupi jalan aksesku menuju tempat makan tersebut. Bisa dilihat seperti gambar, sebelumnya sudah ada tiang-tiang penghalang dan ada space yang tak diberi rantai. Eh.. ini kok ditutupin pake pot, "pada nggak mikir apa ya, emang kursi roda bisa lompat rantai itu apa" dalam hatiku berkata begitu. Ya.. sudahlah... kalo aku sih punya seribu satu cara untuk melewati akses sulit dengan kursi rodaku. Tapi.. bagaimana dengan pengguna kursi roda lain. Suruh jungkir balik gitu? Hahaha..

Bukan maksud hati ingin protes atau apa. Tapi.. mbok ya pemerintah bisa rada mikir sedikit lah. Lihat deh Halte BRT di Semarang, akses untuk disabilitasnya kayak cuma pantes-pantes aja. Bayangin gimana kursi roda bisa akses Halte itu, naik dengan sudut 45 derajat itu dipikir gampang? Mbok ya pake rasa.. mbok ya yang pas lah kalo membuat fasilitas publik, mbok ya dites ke penggunanya...

Saya tidak akan bersuara kalo cuma satu atau dua fasilitas publik yang begini.. Bisa cek keliling Semarang deh. Mana area jalan yang bisa dengan mudah diakses oleh disabilitas. Lha wong saya jalan mau beli gorengan Prasojo aja mau ditabrak Pak Polisi.

Mbok ya.. yang ngelihat pada ikut membahas ini. Mbok ya.. yang ngerti sama-sama ikut berpartisipasi memperbaiki Kota ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun