Telah dilaksanaan kegiatan edukasi pencegahan penyait akibat sampah yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang. Program edukasi ini memiliki sasaran siswa-siswi SD Negeri Sambiroto 01 Kota Semarang. Acara berlangsung pada hari Jumat (4/10/2024) dengan sasaran utama siswa-siswi kelas 4A dan 4B namun materi edukasi dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja melalui kanal YouTube dengan judul "Jaga Kebersihan Biar Ndak Sakit" (https://youtu.be/tLybucMqQfo?si=QZl7kpvkHV80z632)
Edukasi ini memiliki fokus terhadap pentingnya mencegah penyakit akibat sampah seperti diare, demam berdarah dengue, demam thypus dan leptospirosis serta pentingnya mencuci tangan setelah membuang sampah. Terdapat berbagai solusi untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit tersebut, seperti menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan lingkungan rumah, menerapkan 3M plus (menutup, menguras, dan mendaur ulang) untuk memberantas sarang nyamuk, dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah menyentuh sampah.
1. Diare
Diare dapat timbul melalui binatang lalat yang tercemar oleh bakteri E.coli sampah yang tidak dikelola dengan baik di sini dapat berperan dalam perkembang biakan lalat.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sampah khususnya anorganik yang tidak dikelola dengan baik dapa berpotensi menjadi genangan yang bisa menjadi tempat perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti.
3. Demam thypus
Demam thypus dapat terjadi akibat makanan atau minuman yang kita makan terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut dapat dibawa oleh lalat yang hinggap di makanan manusia.
4. Leptospirosis
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ada dalam pinjal dan dapat ditularan melalui tikus. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik, maka dapat menjadi habitat tikus dan memperbesar potensi penularannya.