Mohon tunggu...
Reza Hermawanyadi
Reza Hermawanyadi Mohon Tunggu... Programmer - Penggiat teknologi yang gemar bersepeda
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di jaman perubahan analog ke digital, Reza tertarik terhadap perkembangan teknologi di usia muda, yang berlanjut saat kuliah dan bekerja meniti karir di bidang teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Biaya Logistik Semen di Papua Capai 93%

20 April 2017   14:01 Diperbarui: 20 April 2017   14:08 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biaya Logistik Semen di Papua | dok.pribadi

Biaya logistik untuk mendistribusikan semen di daerah Papua diperkirakan mencapai hingga 93% sehingga menyebabkan harga semen per sak menjadi sangat tinggi di sejumlah tempat dibandingkan dengan di daerah lainnya di luar Papua.

Hal itu disampaikan Aunur Rosyidi, Direktur Pemasaran dan Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) dalam Focus Group Discussion (FGD) Membangun Seamless Logistic untuk Memperkecil Disparitas Harga Komoditas Pokok dan Strategis antara Papua dan Pulau Jawa, di Graha Pos Indonesia, Bandung, Senin (23/1).

"Semen dari pabrik diangkut ke pelabuhan. Kemudian diangkut dengan kapal menuju silo penampungan pada hub-hub di Papua seperti di Jayapura, kemudian diangkut dengan truk atau moda transportasi udara lainnya," katanya.

Dia menambahkan biaya logistik pengiriman Semen dari pulau Jawa ke Jayapura (Port to Port) hanya 33% dari biaya produksi per sak. "Akan tetapi, pada saat semen tersebut dikirim ke Wamena dan harus menggunakan pesawat, biaya transportasinya naik menjadi 93%," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan kemampuan Pemerintah dalam menetapkan kebijakan harga dan menerapkan sanksi di Indonesia masih sangat terbatas dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti di Malaysia.

"Pemerintah dalam menetapkan kebijakan harga sangat terbatas. Ini jauh berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia yang dapat menetapkan kebijakan harga dan menerapkan sangsinya," katanya.

Namun, katanya, Pemerintah tetap harus melakukan intervensi untuk mengendalikan harga. "Dengan transportasi bersubsidi, bisa menurunkan harga di daerah seperti papua," tegasnya.

Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menggelar FGD Logistik di Bandung. Hadir sebagai pembicara Prof. Nur Senator dari Pusat Pengkajian Rantai Pasok dan Logistik Institut Teknologi Bandung (ITB), Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, Direktur Pemasaran dan Supply Chain PT Semen Indonesia (Persero) Aunur Rosyidi,, Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi WS dan Pokja Sislognas Hoetomo Lembito. 

Salah satu perusahaan yang bisa menangani Produk Semen adalah Linc Logistik. Sebagai perusahaan utama dari Linc Group, Linc Logistik memulai bisnisnya di industri supply chain. Dengan pengalaman selama puluhan tahun Linc Logistik selalu memberikan pelayanan supply chain yang terbaik, terpercaya dan tepat waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun