Mohon tunggu...
Reza Hermawanyadi
Reza Hermawanyadi Mohon Tunggu... Programmer - Penggiat teknologi yang gemar bersepeda
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di jaman perubahan analog ke digital, Reza tertarik terhadap perkembangan teknologi di usia muda, yang berlanjut saat kuliah dan bekerja meniti karir di bidang teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perusahaan Manufaktur dan Perakitan yang Saling Membutuhkan

11 November 2016   11:55 Diperbarui: 11 November 2016   12:03 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda berkecimpung di dunia manufaktur pasti Anda paham mengenai jasa perakitan. Manufaktur sendiri memiliki arti yang berbeda dengan produksi, produksi memiliki arti yang lebih luas yaitu proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk yang bisa berwujud gas, cair atau padat. Sementara Manufaktur adalah proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk dalam bentuk padat.

Dalam hal operasi manufaktur bisa dibagi menjadi 2 bagian lagi

  • Operasi Pemrosesan

Yaitu merubah bahan baku dari bentuk awal ke bentuk lainnya hingga mendekati bentuk akhir yang diinginkan sehingga memiliki nilai tambah.

  • Operasi Perakitan

Merakit atau menyatukan dua komponen atau lebih hingga menjadi bentuk akhir yang diinginkan sehingga memiliki nilai tambah pada barang.

Beberapa perusahaan manufaktur ada yang tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan operasi perakitan. Apa solusinya? Biasanya perusahaan tersebut menyerahkannya kepada pihak ke-3 untuk menyelesaikannya. Salah satu perusahaan yang menyediakan jasa di bidang perakitan di Indonesia adalah Linc Group, yang terbukti mampu untuk memberikan efisiensi pada rantai pasokan, dikarenakan pengalokasian kemasan barang secara tepat, terprogram, dan lebih cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun