Mohon tunggu...
Reza Bayu Pratama
Reza Bayu Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berisikan tentang opini-opini dan karangan penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Skeptis Masyarakat Terhadap Pemuda

2 Januari 2024   21:07 Diperbarui: 2 Januari 2024   21:20 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat terdapat dua golongan usia, yaitu golongan usia  tua dan golongan muda. Golongan tua ialah mereka yang berusia diatas 30 atau 40 tahun sedangkan golongan muda ialah yang dibawah usia tersebut.

Didalam praktiknya, para masyarakat golongan tua lebih mendominasi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Golongan tua lebih sering ditunjuk dan dipilih untuk memegang dan menangani tugas-tugas yang bersifat kemasyarakatan seperti menjadi ketua RT/RW, Petugas pemilu, perangkat desa dan lain-lain.Hal ini membuat golongan tua merasa memiliki akses untuk melakukan apapun diatas kehendaknya dalam lingkungan masyarakat. 

Seringkali masyarakat golongan tua memandang buruk kelompok golongan pemuda, bahkan ketika ada sesuatu penyelenggaraan kemasyarakatan pun golongan tua lebih memilih dan lebih memperhatikan masyarakat golongannya juga yakni golongan tua. 

Ia (golongan tua) memandang golongan muda merasa belum memiliki pengalaman, sembrono dan meragukan. Stereotip yang buruk terhadap pemuda ini dapat menimbulkan golongan masyarakat muda menjadi tidak percaya diri sehingga didalam kehidupan bermasyarakat pun golongan muda merasa direndahkan dan diasingkan didalam lingkungan masyarakatnya sendiri. 

Perilaku-perilaku yang seperti ini seharusnya tidak sepatutnya terjadi di dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat. Seharusnya para golongan tua dapat memberikan akses dan kesempatan yang sama kepada golongan muda.

Jangan malah menjadi timbul skeptis terhadap kelompok pemuda, berikanlah kesempatan terhadap pemuda. Jika pemuda tidak memiliki pengalaman dalam membidangi segala sesuatu hal di masyarakatnya, berikanlah pemuda tersebut kesempatan sehingga dia menjadi berpengalaman, kemudian berikanlah arahan-arahan hingga dia mengerti dan memiliki kedudukan yang sama dengan golongan tua. Karena jika tidak seperti itu kepada siapa lagi segala hal dalam bidang kemasyarakatan ini akan dilanjutkan dan diteruskan jika bukan oleh seorang pemuda yang akan menjadi penerus. 

Penulis harap para masyarakat golongan tua dapat memberikan kesempatan yang luas untuk masyarakat muda agar ia belajar lebih banyak lagi sehingga tidak ada lagi sikap yang berbau remeh temeh dan skeptis yang timbul terhadap seorang golongan muda dari golongan tua. 

"Maju atau tidaknya lingkungan masyarakat bergantung seberapa banyak akses keikutsertaan pemudanya dalam kehidupan bermasyarakat". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun