UMKM adalah kegiatan usaha yang dijalankan oleh perseorangan atau individu, rumah tangga, atau badan usaha skala kecil. Biasanya bisnis UMKM digolongkan melalui pendapatan per tahun, jumlah karyawan, dan aset yang dimiliki. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran dan posisi yang strategis dalam perekonomian di Indonesia. UMKM berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian Indonesia serta mendistribusikan hasil-hasil pembangunan ekonomi. UMKM adalah salah satu jenis usaha yang tahan terhadap guncangan (shock) dan krisis. Hal ini dibuktikan pada sekitar tahun 1997 hingga 1999 di mana Indonesia mengalami krisis moneter tetapi UMKM justru bertahan dan bahkan tumbuh. Hal ini dibuktikan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa antara tahun 1997 – 1998, jumlah usaha di Indonesia adalah 56.539.560 unit yang terdiri dari 56.534.592 atau sebesar 99,9% UMKM dan 4.968 atau hanya sebesar 0,01% usaha besar. Dengan melihat angka-angka tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa UMKM di Indonesia memiliki potensi yang besar dan dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia (Sudrartono, 2022).
Lalu, apa itu Revolusi Industri 4.0 dan kapan ? Revolusi industri 4.0 adalah proses kelanjutan perubahan tahap automatisasi pada revolusi industri 3.0 dalam kehidupan yang bertumpu kepada sistem jaringan internet. Ada beberapa catatan penting untuk dunia pendidikan dalam menyambut revolusi 4.0 menurut (Ahmad, 2018 dalam Puspita 2020). Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin (Prasetyo & Trisyanti, 2018). Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan lini usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya. Namun pada saat yang sama ada pula lini usaha yang terancam, profesi dan lapangan kerja yang tergantikan oleh mesin kecerdasan buatan dan robot. Salah satu karakteristik unik dari industri 4.0 adalah pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (Tjandrawinata, 2016).
Revolusi industri 4.0 membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dengan penerapan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analisis data besar (big data), UMKM dihadapkan pada peluang besar untuk berkembang namun juga tantangan yang harus diatasi.
Teknologi Kunci dalam Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 ditandai oleh penggunaan teknologi canggih yang mengintegrasikan dunia fisik, digital, dan biologis. Beberapa teknologi kunci yang relevan bagi UMKM meliputi:
- Internet of Things (IoT): Memungkinkan perangkat untuk saling terhubung dan berbagi data secara real-time, membantu UMKM dalam pemantauan inventaris, otomatisasi proses produksi, dan manajemen logistik yang lebih efisien.
- Kecerdasan Buatan (AI): Dapat digunakan untuk analisis data, meningkatkan layanan pelanggan melalui chatbot, serta personalisasi produk dan layanan.
- Big Data: Memberikan wawasan mendalam tentang tren pasar, preferensi konsumen, dan efisiensi operasional melalui analisis data besar.
- 3D Printing: Membantu UMKM dalam prototipe cepat dan produksi barang dengan biaya rendah.
- Cloud Computing: Menyediakan akses ke sumber daya komputasi yang fleksibel dan hemat biaya, memungkinkan UMKM untuk mengelola data dan aplikasi mereka dengan lebih efisien.
Peluang bagi UMKM untuk Berinovasi dan Meningkatkan Efisiensi
Revolusi industri 4.0 menawarkan berbagai peluang bagi UMKM untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional:
- Inovasi Produk dan Layanan: Teknologi baru memungkinkan UMKM untuk mengembangkan produk dan layanan inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang.
- Efisiensi Operasional: Automatisasi proses dan penggunaan data real-time dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
- Akses ke Pasar Global: Teknologi digital membuka akses ke pasar internasional, memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan mereka tanpa harus memiliki kehadiran fisik di luar negeri.
- Peningkatan Layanan Pelanggan: Dengan AI dan big data, UMKM dapat memberikan layanan pelanggan yang lebih personal dan responsif, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi UMKM dalam Mengadopsi Teknologi
Meski menawarkan banyak peluang, revolusi industri 4.0 juga membawa sejumlah tantangan bagi UMKM. Irianto (2017) menyederhanakan tantangan industri 4.0 yaitu; kesiapan industri, tenaga kerja terpercaya, kemudahan pengaturan sosial budaya, diversifikasi dan penciptaan lapangan kerja dan peluang industri 4.0 yaitu, inovasi ekosistem, basis industri yang kompetitif, investasi pada teknologi, integrasi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kewirausahaan. Dari yang telah diungkapkan irianto, tantangan dan hambatan yang dihadapi UMKM dalam mengadopsi teknologi adalah;
- Keterbatasan Sumber Daya: Banyak UMKM memiliki keterbatasan dalam hal modal, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang terampil untuk mengadopsi teknologi baru.
- Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan: Ada kebutuhan mendesak untuk pendidikan dan pelatihan yang memadai agar UMKM dapat memahami dan memanfaatkan teknologi canggih.
- Keamanan Data: Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital, isu keamanan data menjadi semakin penting dan UMKM perlu mengambil langkah-langkah untuk melindungi data mereka dari ancaman siber.
- Perubahan Budaya dan Manajemen: Adopsi teknologi baru memerlukan perubahan budaya organisasi dan pendekatan manajemen yang lebih fleksibel dan inovatif.
Dukungan yang Diperlukan dari Pemerintah dan Sektor Swasta
Agar UMKM dapat berhasil dalam era revolusi industri 4.0, dukungan yang kuat dari pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan:
- Kebijakan dan Insentif: Pemerintah perlu menyediakan kebijakan yang mendukung adopsi teknologi, termasuk insentif fiskal, subsidi, dan pembiayaan yang mudah diakses untuk UMKM.
- Kebijakan dan Insentif: Pemerintah perlu menyediakan kebijakan yang mendukung adopsi teknologi, termasuk insentif fiskal, subsidi, dan pembiayaan yang mudah diakses untuk UMKM.
- Infrastruktur Teknologi: Peningkatan akses dan infrastruktur teknologi, termasuk internet berkecepatan tinggi dan platform digital yang aman dan andal.
- Kemitraan dan Kolaborasi: Mendorong kemitraan antara UMKM dan perusahaan teknologi besar untuk transfer pengetahuan dan dukungan teknis.
Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 menawarkan peluang besar bagi UMKM di Indonesia untuk berinovasi dan meningkatkan efisiensi, tetapi juga menuntut mereka untuk menghadapi berbagai tantangan. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan sektor swasta, UMKM dapat memanfaatkan teknologi canggih untuk tumbuh dan bersaing di pasar global. Seiring dengan itu, penting bagi UMKM untuk terus beradaptasi dan meningkatkan keterampilan guna memaksimalkan potensi yang ditawarkan oleh era baru ini.
Referensi:
Ahmad, I. (2018). Pendidikan Tinggi “4.0” Yang Mampu Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Makassar, 16 Februari 2018. Bahan Presentasi.
Sudrartono, T., Nugroho, H., Irwanto, I., Agustini, I. G. A. A., Yudawisastra, H. G., Amaria, H., Sudirman, A. dkk. (2022). Kewirausahaan UMKM Di Era Digital. Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung. Grup CV. Widina Media Utama.
Tjandrawina, R.R. (2016). Industri 4.0: Revolusi Industry Abad Ini dan Pengaruhnya pada Bidang Kesehatan dan Bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29, Nomor 1, Edisi April.
Prasetyo, B., & Trisyanti, U. (2018). Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan Sosial . In Prosiding SEMATEKSOS 3 “Strategi Pembangunan Nasional Menghadapi Revolusi Industri 4.0.”
Puspita, Y., Fitriani, Y., Astuti, S., & Novianti, S. (2020). Selamat Tinggal Revolusi Industri 4.0, Selamat Datang Revolusi Industri 5.0. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
Irianto, D. (2017). Industry 4.0; The Challenges of Tomorrow. Disampaikan pada Seminar Nasional Teknik Industri, Batu - Malang.
Ghufron, G. (2018). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, dan solusi bagi dunia pendidikan. In Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 (Vol. 1, No. 1).