Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah penghasil timah dan lada di Indonesia serta mempunyai kontur daerah yang sebagian besar terdiri dari pesisir. Total luas wilayah daratan dan lautan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 81.725,06 kilometer persegi dengan luas daratan sebesar 20,10 persen dari seluruh wilayah dan luas lautan mencapai 79,90 persen.Â
Kemudian, untuk produksi lada mengalami penurunan pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 yaitu dari 27.166 ton menjadi 26.408 ton atau 757 ton. Selanjutnya, produksi biji timah 2022 sebesar 20.079 ton dan meninggalkan lubang-lubang bekas pertambangan baik yang legal maupun tambang rakyat.Â
Untuk menutupi lubang bekas pertambangan ini, PT Timah selaku pengelola pertambangan di Bangka Belitung melakukan inisiatif pengembangan wisata melalui kampung reklamasi. Kampung reklamasi yang terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdapat di desa selinsing dan air jangkang.Â
Kedua desa ini terdapat di  Kabupaten Belitung Timur dan Kabupaten Bangka yang mengusung konsep ekowisata (wisata berbasis lingkungan). Kampung reklamasi air jangkang mengintegrasikan sektor pertanian, perkebunan, peternakan,agrowisata, wisata air hingga pusat penyelamatan satwa.Â
Pembentukan kampung reklamasi oleh PT Timah ini untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Selain itu, pariwisata berbasis lingkungan ini menjadi suatu alternatif bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan fungsi lahan kritis akibat pertambangan sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pada kampung reklamasi, pemerintah daerah harus aktif memberikan informasi melalui media massa sebagai bentuk kolaborasi dengan pihak swasta sehingga pariwisata kampung reklamasi ini terus berlanjut pada mas yang akan datang.Â
Selain dari kampung reklamasi, pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pengembangan wisata hutan mangrove yang berada di Kabupaten Bangka Tengah. Pariwisata berwawasan lingkungan ini harus terus dikembangka oleh pemerintah terutama daerah pertambangan agar terjadi peningkatan fungsi lahan yang telah rusak dan edukasi kepada masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H