Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal yang melibatkan penjelasan dan pemahaman antara petugas kesehatan dan pasien. Masalah utama dalam komunikasi ini adalah adanya saling ketergantungan antara petugas kesehatan dan pasien yang menjadikannya sebagai bentuk komunikasi pribadi antara keduanya. Komunikasi terapeutik ini sangat penting untuk diterapkan selama proses pemberian layanan kesehatan. Dengan komunikasi yang baik akan memberikan layanan yang baik di antara tenaga kesehatan dan pasien.
Sebagai mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, pada kesempatan kali ini saya berkesempatan untuk melaksanakan field study di Klinik Brawijaya. Pengamatan field study ini dilakukan pada tanggal 13 November 2024. Field study ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya komunikasi yang efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di klinik. Klinik Brawijawa beralamat di Jalan Brawijaya, nomor 46B, Kebalenan, Bakungan, Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Klinik Brawijaya beroprasi pukul 08:00 - 20:00 WIB pada hari Senin-Sabtu. Pada hari Minggu klinik beroprasi pada pukul 08:00 - 14:00 WIB.
Prosedur Pelayanan dan Komunikasi Terapeuntik di Klinik Brawijaya
1. PendaftaranÂ
Saat tiba di klinik pasien mendaftarkan diri di meja administrasi dan mengambil nomer antrian. Hal ini bertujuan agar tercipta ketertiban dan kenyamanan. Kemudian petugas administrasi mengarahkan untuk menunggu di ruang tunggu.
2. Pemanggilan
Setelah menunggu, petugas kesehatan memanggil pasien sesuai urutan antrian. Pasien dipersilahkan duduk di tempat pemeriksaan.
3. Pemeriksaan
Setelah pasien duduk di tempat pemeriksaan, kemudian pasien akan ditanyai dan diperiksa.
Pemeriksaan tersebut diantaranya:
- Pengambilan informasi riwayat penyakit
Pasien akan ditanyai keluhan apa yang diderita, kemudian akan ditanyai mengenai riwayat penyakit yang pernah diderita sebelumnya. Pada proses ini komunikasi terapeuntik sangat dibutuhkan.
- Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan ini meliputi pengukuran tinggi dan berat badan dan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, detak jantung, serta pemeriksaan lain sesuai keluhan pasien.
4. Tindakan Lebih Lanjut Â
Setelah dilakukan pengambilan informasi kesehatan dan pemeriksaan fisik, petugas kesehatan kemudian didiagnosis, lalu pasien akan diarahkan ke poli yang sesuai dengan diagnosis tersebut. Dokter akan menindak lanjuti pasien dengan pengecekan ulang sesuai diagnosis dan akan memberikan obat atau resep obat kepada pasien.
Komunikasi terapeuntik merupakan pilar utama dalam memberikan layanan kesehatan. Selain itu, komukasi terapeuntik berperan penting dalam meningkatkan hubungan antara pasien dan tenaga kesehatan, komunikasi terapeuntik ini juga mampu untuk meningkatkan pemahaman dan persepsi pasien tentang proses dan hasil perawatan. Dengan komunikasi yang baik, tenaga kesehatan dapat memberikan layanan yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H