Bila Anda bertemu dengan orang lain yang sama-sama menyukai bidang tertentu, maka bisa jadi muncul ikatan batin yang kuat diantara keduanya. Nah, bila ikatan batin ini disatukan dalam bentuk perkumpulan atau organisasi, maka hal ini bisa saja kemudian memunculkan persaudaraan (brotherhood). Seperti apa yang terjadi pada mereka yang mencintai kegiatan berkendara dengan roda dua, maka hal ini dapat memunculkan jalinan persaudaraan. Lalu seperti apa persaudaraan di atas roda dua yang ada di Indonesia? Berikut ulasannya.
Brotherhood dalam Wujud dan Ikatan Komunitas
Kisah persaudaraan atau brotherhood di atas roda dua ini sendiri sudah banyak terjadi di lapangan. Persaudaraan dengan satu kecintaan yang sama pada motor ini sendiri biasanya disatukan pada satu ikatan bernama komunitas. Karena telah berwujud komunitas, maka entitas dan identitas yang melekat pada sesama anggotanya akan semakin kuat. Disamping itu dengan tempat bernaung bernama komunitas ini maka seringkali mereka membuat kegiatan bersama.
Brand Motor Jadikan Brotherhood Lebih Eksklusif
Jika menilik pada gagasa awalnya, maka konsep persaudaraan atau brotherhood roda dua ini adalah semua pengendara motor. Namun karena saat ini banyak produsen motor yang bermunculan, maka membuat jalinan persaudaraan roda dua jadi lebih eksklusif. Eksklusivitas brotherhood roda dua ini tidak lain tidak bukan disebabkan oleh brand motor yang melekat jadi identitas.Â
Dari sini muncullah kemudian brotherhood Yahama Vixion, Honda Thunder, Suzuki Satria dan lain sebagainya. Bisanya komunitas brand motor ini kemudian diikuti dengan nama daerahnya, seperti Komunitas Yamaha Vixion Serpong, Komunitas Honda Thunder Depok atau Komunitas Suzuki Satria Bekasi, dan lainnya.
Citra Buruk Geng Motor
Sayangnya saat nama persaudaraan atau brotherhood ini sudah bermakna baik, ada beberapa kelompok atau komunitas motor yang merusak makna tersebut. Mereka dengan identitas kelompoknya menampilkan sosok yang garang dan tak disiplin dengan membuat keonaran dan kerusakan.Â
Kelompok yang kemudian dikenal dengan nama geng motor ini memang dinilai buruk karena telah menyimpan trauma di masyarakat. Mereka dengan kegiatan dan tingkah lakunya dianggap selalu meresahkan masyarakat. Alih-alih diterima masyarakat, geng motor ini malah menjadi musuh para penegak hukum, terutama polisi.
Tantangan Bagi Brotherhood Roda Dua
Dari hal buruk yang dihadirkan kelompok geng motor ini maka dunia brotherhood roda dua secara keseluruhan terkena imbasnya. Mereka yang tak merasa ikut-ikutan kegiatan dan aksi geng motor jadi ikut dipandang negatif oleh masyarakat. Tentu keadaan ini merupakan tantangan dan PR bagi setiap brotherhood roda dua yang tetap menjunjung tinggi nilai persaudaraan yang sejati.Â