Banyuwangi, 11 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi telah melaksanakan kegiatan sosialisasi ecoprint kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi sampah kantong plastik dengan memperkenalkan teknik ecoprint sebagai alternatif ramah lingkungan sekaligus menghasilkan produk kerajinan.
"Dalam kegiatan ini diharapkan masyarakat mengerti dan memahami, dan juga ini bisa jadi cara untuk mengantisipasi dampak sampah kresek belanja, sehingga bisa menggunakan totebag ramah lingkungan dengan sebaik-baiknya," ungkap Joni Ferdiyanto
Ecoprint merupakan teknik mencetak pola pada totebag menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan batang tumbuhan. Proses ini tidak memerlukan penggunaan bahan kimia berbahaya sehingga lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di sekitar, ecoprint menjadi pilihan yang tepat untuk mengurangi sampah kantong.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada ibu-ibu PKK, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha kerajinan tangan dengan nilai jual tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi sampah kantong plastik.
Sosialisasi ecoprint dilakukan dalam beberapa tahap, dimulai dengan penyampaian materi teori mengenai konsep dan teknik ecoprint oleh mahasiswa KKN. Selanjutnya, ibu-ibu PKK diajak untuk melakukan praktek langsung dengan bahan-bahan yang telah disediakan. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap langkah dalam proses pembuatan ecoprint, mulai dari pemilihan daun, penataan pola, pencetakan pola pada daun, hingga proses perendaman dan penjemuran totebag.
"Saya ucapkan terimakasih untuk adik -adik mahasiswa untag disini, ya inilah yang diperlukan masyarakat yaitu terkait edukasi sadar lingkungan terhadap sampah, semoga ilmu yang kami dapat tidak berhenti disini terus berkelanjutan," kata Sirojjudin Kepala Desa Pesucen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H