Mohon tunggu...
Reza KhoirulUmam
Reza KhoirulUmam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

belajar, mengaji dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Santri untuk Indonesia

17 Oktober 2022   01:29 Diperbarui: 27 November 2022   12:13 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang santri apa yang ada di pikiran kita dan apa arti dari kata santri? Santri adalah seorang pelajar yang menuntut ilmu di pondok pesantren, pesantren merupakan wadah bagi santri untuk mempelajari ilmu tentang agama. pada saat ini banyak sekali pesantren yang ada di Indonesia, jumlahnya ratusan bahkan hingga ribuan tak terhitung jumlahnya. Pondok pesantren inilah yang sekarang menjadi sebuah wadah bagi para remaja yang ingin memperdalam ilmu agama. Ilmu yang diajarkan di pondok pesantren sangatlah banyak mulai dari Al-Qu' n, Hadis, kitab -kitab kuning dll.  Sehingga sangatlah rekomendasi bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di pondok pesantren. karena di pondok pesantren santri akan di ajarkan untuk bagaimana menjadi pribadi cerdas, sehat jasmani rohani, dan berakhlak dengan akhlak yang Karimah.

Ada beberapa karakter yang mempengaruhi sifat santri antara lain adalah; Yang pertama adalah sifat Tawadu. Sifat rendah hati ini seperti label yang melekat pada diri para santri itu sendiri. Belajar kerendahan hati tidak diajarkan di kelas, tetapi kualitas ini berasal dari kebiasaan siantri melakukannya setiap hari. Itu bisa berasal dari melihat kyai, ustadz, dan bahkan teman seumuran mereka sendiri. Kemudian yang kedua adalah takdzim. Sifat takdzim ini adalah kepatuhan santri terhadap guru yaitu patuh dengan apa yang diperintahkan oleh guru. Karena setiap yang diperintahkan guru pasti untuk hal kebaikan. Karena mereka menyadari bahwa sikap tidak hormat dan ketundukan kepada guru adalah salah satu penghambat masuknya ilmu ke dalam otak kita, bahkan bisa jadi tidak berguna. Ketidaktaatan kepada guru juga bisa menjauhkan kita dari ilmu. Menjadi mahasiswa juga merupakan eksplorasi kualitas ini, yang secara tidak langsung berhubungan dengan santri.

Namun apakah dengan demikian santri hanya melulu belajar agama? Dan apa yang dapat berkontribusi untuk sebuah Negara? Jadi, Santri tidak hanya diajarkan ilmu tentang agama saja tetapi santri juga diajarkan tentang ilmu di bidang akademik, jadi tak heran apabila seorang santri banyak yang menjadi seorang Intelektual. Lalu apa yang dapat dikontribusikan untuk sebuah Negara? Kita lihat dari sejarah bangsa Indonesia, ketika pada zaman penjajahan dimana Indonesia pada saat itu tertindas oleh bangsa asing yaitu bangsa Belanda. Pada saat itu santri ikut serta dalam peran melawan penjajah dan berjuang mati-matian demi kemerdekaan Indonesia. Seperti yang kita ketahui sosok yang sangat berjasa untuk Indonesia, dan namanya selalu dikenang hingga saat ini yakni beliau adalah Jenderal Soedirman, seorang jenderal dan juga seorang santri yang ikut memperjuangkan dan mempertaruhkan nyawanya demi Negara yang kita cintai ini. Selain itu beliau juga sosok yang sangat taat kepada agama, seperti yang pada umumnya kita ketahui beliau tak pernah batal dari wudhu nya. Ini merupakan bukti bahwa selain ber taqwa kepada Allah SWT tetapi beliau juga sangat cinta dengan negara ini.

Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tidak terlepas dari peran oleh para Ulama dan santri. Hal ini tidak diragukan lagi, sejak pada tanggal 22 Oktober 1945, dimana para ulama dan santri berjuang keras melawan penjajah. Sejarah telah mencatat, para santri telah rela mengorbankan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan negara indonesia dan juga mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para santri dengan caranya masing-masing /gaya masing-masing, melawan penjajah, dan menyusun kekuatan didaerah -daerah terpencil, mengatur strategi, serta mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan. Mungkin kita pernah menyaksikan film tentang perlawanan para santri terhadap penjajah, dari situ dapat kita ambil sebuah pelajaran bahwa umat terdahulu begitu susah payah untuk memperjuangkan dan memerdekakan Indonesia. Pahit dan getir mereka rasakan demi negara ini, maka dari itu kita wajib menghargai perjuangan mereka. Yaitu dengan cara menjaga Negara yang telah merdeka berkat perjuangan para pahlawan dan santri.

Pesantren dan umat Islam cukup besar untuk membangun jiwa Nasionalisme dalam meraih kemerdekaan, seperti yang diutarakan Douwes Dakker "Ini adalah patriotisme nasional, jika bukan pengaruh dan pembentukan Islam." Indonesia tidak akan sebesar yang ditunjukkan oleh sejarahnya Intinya di sini ditegaskan bahwa pesantren dan peran umat Islam sudah cukup. Hebat karena tokoh-tokoh pergerakan nasional tidak dapat dipisahkan dari dunia Pesantren dan semangat Islam. Pesantren tidak hanya berperan sebagai pertahanan fisik Ini menentang intimidasi dan senjata penjajah, tetapi juga rumah bagi pesantren Pertahanan mental atau moral. Pikiran tentang upaya untuk mengasimilasi budaya Indonesia ke dalam budaya Belanda berakhir dengan kegagalan. Berhasil karena sistem pertahanan bangsa Indonesia saat itu didominasi oleh pengaruh Pondok Pesantren. Ini karena tradisi dan pola Santri tidak mudah diasimilasi budaya Barat, dalam hal ini budaya Belanda atau bangsa asing. Karena santri berada pada lingkungan yang religius sehingga budaya barat yang merusak moral para remaja saat ini tidak dapa masuk ke dalam lingkungan pesantren. Dan disertai dengan adanya hal-hal kebaikan yang selalu dicontohkan oleh para guru dan ustadz.

Sebagai bangsa Negara Indonesia sudah semestinya kita menjunjung tinggi kesatuan dan kesatuan sehingga tidak akan terpecah belah bangsa Indonesia. Karena memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bukanlah suatu yang mudah. Jerih payah sudah mereka lalui demi bangsa ini. Lau apa yang kita lakukan untuk menghormati jasa para santri yang telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Yaitu dengan cara menghadiri upacara peringatan hari santri setiap tanggal 22 oktober dan mendoakan para santri dan ulama yang telah berjuang agar diterima disisi Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun