Bisnis alih daya (outsourcing) di Indonesia mencerminkan dinamika perkembangan ekonomi negara ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan kemajuan teknologi informasi, alih daya telah menjadi strategi kunci bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia guna meningkatkan efisiensi operasional dan fokus pada inti bisnis. Awalnya terkonsentrasi di sektor manufaktur dan jasa sederhana, bisnis alih daya kini melibatkan berbagai industri seperti teknologi informasi, keuangan, pemasaran, desain grafis, layanan pelanggan, dan lainnya.
Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini antara lain populasi besar dengan tenaga kerja terlatih di Indonesia dan biaya hidup yang lebih rendah, menjadikan alih daya pilihan menarik untuk mengurangi biaya operasional. Manfaatnya meliputi efisiensi biaya, fokus pada inti bisnis, dan akses ke tenaga ahli, membuka peluang pertumbuhan dan inovasi.
Meski begitu, bisnis alih daya juga membawa tantangan serius. Regulasi yang belum pasti dapat menjadi penghambat, menuntut perusahaan untuk tetap waspada terhadap perubahan kebijakan pemerintah. Untuk mengatasi hal ini, Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI), yang berdiri sejak tahun 2007, menjadi kekuatan sentral dalam memajukan industri alih daya di Indonesia. ABADI berperan sebagai platform kolaboratif, memberikan akses wawasan pasar, diskusi strategis, dan jejaring bisnis. ABADI tidak hanya menghubungkan para pemain industri, tetapi juga menjadi agen penggerak pertumbuhan sektor bisnis alih daya di Indonesia. Melalui keterlibatannya dalam pembentukan regulasi industri, acara-industri, dan seminar, ABADI membantu anggotanya memahami dinamika pasar, tren teknologi, dan tantangan terkini.
Berikut adalah 10 perusahaan yang beroperasi di bidang Alih Daya, menurut data Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI):
1. PT. Sumberdaya Dian Mandiri
2. PT. ISS Indonesia
3. PT. Karyaputra Suryagemilang
4. PT. Outsindo Prima Raya
5. PT. Perkasa Abdi Bhuana
6. PT. Sinergi Performa Cipta
7. PT. Sodexo Indonesia
