Mohon tunggu...
Reza ArisHidayatullah
Reza ArisHidayatullah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

kami merupakan team PKM riset dari politeknik negeri jember yang meneliti mikroalga untuk dijadikan agen seed priming pada tanaman hortikultura

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Spirulina sebagai Agen Seed Priming Berbasis Limbah Industri Tebu Sekaligus Carbon Capture Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

29 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 29 Juli 2024   14:01 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PKM CAPS (Carbon Capture for Seed Priming Using Spirulina) Dokpri

Kami Mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) memanfaatkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang Riset Eksakta dengan mengolah limbah cair industri gula menjadi biostimulan serta membantu mengatasi pemanasan global.

Tim PKM kami yang diketuai oleh Fitri Ayu Rahmawati ini mengolah limbah industri gula dengan menggunakan mikroalga Spirulina platensis. Menurut Alling dkk., (2023) mikroalga dikenal sangat efisien dalam pengolahan air limbah dengan mengambil nutrisi dan logam dari air limbah dalam berbagai tahap pengolahan. Selain itu, mikroalga S.platensis memiliki fase pertumbuhan yang relatif singkat sehingga memerlukan karbon dioksida (CO2) yang cukup tinggi (Sinaga, 2020).

Pengambilan limbah industri gula (Dokpri)
Pengambilan limbah industri gula (Dokpri)
Hasil akhir budidaya ini berupa biomassa yang berpotensi untuk kegiatan seed priming di bidang pertanian. Seed priming merupakan perlakuan awal pada benih yang dapat dilakukan dengan berbagai metode bertujuan untuk meningkatkan perkecambahan benih dan keseragaman berkecambah dengan mengontrol ketersediaan air di dalam benih (Gunadi dan Djunaidy, 2019). Penggunaan biomassa sebagai agen seed priming telah dilakukan pada penelitian Do dkk., (2020) yang menunjukkan bahwa biomassa mikroalga mengandung auksin dan giberelin yang menunjukan efek stimulasi pada proses perkecambahan benih padi dan tomat. Oleh karena itu, pada penelitian kali ini kami mengaplikasikan biomassa mikroalga S.platensis pada benih tomat, cabai, dan mentimun.

(c) Mikroalga S.platensis awal budidaya dengan limbah; (d) Mikroalga S.platensis setelah dibudidayakan dengan limbah; (e) Mikroalga yang siap dipanen (Dokpri)
(c) Mikroalga S.platensis awal budidaya dengan limbah; (d) Mikroalga S.platensis setelah dibudidayakan dengan limbah; (e) Mikroalga yang siap dipanen (Dokpri)

Proses budidaya Spirulina platensis dilakukan dengan menambahkan limbah cair industri gula pada media budidaya. Kemudian mikroalga dikembangkan dengan sistem fotobioreaktor yang telah di setting pada rak inkubasi. Kegiatan budidaya dan pengujian dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember.

(f) Benih mentimun tanpa perlakuan seed priming (kontrol); (g) Benih mentimun dengan perlakuan seed priming mikroalga (Dokpri) 
(f) Benih mentimun tanpa perlakuan seed priming (kontrol); (g) Benih mentimun dengan perlakuan seed priming mikroalga (Dokpri) 
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah tebu dari industri gula sebagai media budidaya Spirulina platensis dengan hasil akhir berupa biomassa yang berpotensi sebagai seed priming tanaman hortikultura. Selain itu, pemanfaatan mikroalga Spirulina platensis juga berkontribusi dalam penurunan kadar CO2 sehingga membantu mengurangi dampak pemanasan global. 

Dengan ini, riset ini diharapkan dapat berkontribusi pada bidang bioteknologi pertanian dengan menghasilkan biomassa mikroalga Spirulina platensis berbasis limbah tebu sebagai agen seed priming pada tanaman hortikultura serta upaya penurunan kadar CO2 di atmosfer. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun