Mohon tunggu...
Rey Chico
Rey Chico Mohon Tunggu... -

https://google.com/+reyzha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bahan Bakar Miras

1 April 2012   02:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:11 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13332463181190899362

Kenapa Bahan Bakar Miras? Sebenarnya ini tidak ada hubungannya. Tapi sengaja saya hubung-hubungkan. Tahukah Anda kalau kenaikan BBM dan Miras mempunyai persamaan. Yang cukup signifikan adalah terhadap meningkatnya jumlah KRIMINALITAS.

Keadaan perekonomian yang sudah parah akan bertambah parah jika BBM jadi dinaikkan. Akan bertambahnya jumlah pengangguran sudah dapat dipastikan. Dan mau tidak mau, kriminalitas juga pasti ikut meningkat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemerataan kesejahteraan sangat sulit dilakukan untuk saat ini. Jika ditambah dengan meningkatnya bahan pangan menyusul naiknya BBM, jelas yang susah akan semakin susah. Lalu akan dikemanakan tambahan pemasukan negara berikutnya? Tidak mungkin kan akan dibagikan kepada semua warga miskin secara langsung. Atau mungkin akan digunakan untuk merenovasi GEDUNG-GEDUNG DEWAN yang atapnya sudah mulai bocor? Atau mungkin untuk membangun Toilet seharga milyaran Rupiah agar layak disebut toilet?

Eh, pemirsa, ngomong-ngomong saya pernah lihat berita ada Kantor Dewan dilengkapi dengan fasilitas KARAOKE lho. Wah, sesuatu banget ya, pasti bakal seru kalo ditambah PUREL.

Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Jadi, tidak perlu ada yang protes jika tidak demikian adanya. Kecuali jika tulisan diatas benar terjadi. Ah, sudahlah, saya sudah bingung untuk membedakan mana Botol Bensin dan mana Botol Miras.Sekian, wassalam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun