Mohon tunggu...
Rey Chico
Rey Chico Mohon Tunggu... -

https://google.com/+reyzha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cari Jasa Aborsi? Baca Disini.

28 Maret 2012   08:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan terkecoh dengan judulnya, ini hanya tulisan yang dapat mengingatkan sebelum terjadi sebuah dosa besar. Suatu hari saya baca sebuah artikel berjudul Surat dari Surga di sebuah blog. Mungkin sudah banyak yang membacanya. Kali ini saya kutip untuk yang belum membaca, coba simak tulisan di bawah ini dan berikan tanggapan.


"SURAT DARI SURGA"

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Teruntuk Bundaku tersayang...
Bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja...
Nanda juga di sini baik-baik saja bunda...
Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda....
Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda tempati walaupun hanya sesaat...
Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama berada di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda.
Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....
Badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik. Dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.
Tapi nanda tidak kecewa kok bunda. Karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam surga Allah.
Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan?
Lalu Allah menjawab, "Bunda kamu malu sayang".
Kenapa bunda malu ya Allah?
"Karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram.", Jawab Allah.
Anak haram itu apa ya Allah?
"Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah", Jawab Allah.
Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? kecuali nabi Adam dan Isa?
Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang sah dan Allah Ridhai. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.
Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Allah selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda?
Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di surga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api bunda dan minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya. Yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kayak sate begitu, serem banget deh bunda.
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, "Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya. Di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya."
Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.
Nanda sayang bunda... Nanda kangen dan ingin bertemu bunda... Nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan Nanda ingin kita tinggal bersama di surga... Nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...
Lalu, dengan lembut malaikat berkata, "Nak, Allah berkata kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di surga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di surga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu."
Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda. Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat. bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini. Nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh. nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda. antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul di situ. tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun ramai kalau bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.
Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya. Agar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda. Jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.
Sudah dulu ya bunda, nanda mau main-main dulu di surga. Nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini, nanda sayang banget sama bunda!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarrakatuh


Banyak pesan yang dapat diambil dari sini. Saya mengajak Anda mengupas pesan-pesan bijak yang tersirat. Coba tuliskan di komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun