UNTAG Surabaya telah melaksanakan program Pengabdian Masyarakat yang dimulai tanggal 13 Januari hingga 24 Januari 2024. Program Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto tepatnya di dua kecamatan yaitu Kecamatan Gondang dan Kecamatan Pacet. Tim Pengabdian Masyarakat R16 dengan dosen pembimbing lapangan Bapak Ardhi Islamudin, S.E., M.A. mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Pacet tepatnya di Desa Wiyu. Program Pengabdian Masyarakat UNTAG Surabaya mengusung tema "Penerapan Inovasi dan Ipteks Patriot Merah Putih Bagi Masyarakat". Program kerja yang akan dilaksanakan oleh tim Pengabdian Masyarakat R16 UNTAG Surabaya yaitu tentang Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk serta tentang Penerapan Inovasi dan Ipteks.
Untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk, tim Pengabdian Masyarakat UNTAG Surabaya mengusung ide pembuatan alat komposter, yaitu alat untuk pengolahan sampah organik menjadi kompos dan pupuk oraganik cair (POC). Selain itu, tim Pengabdian Masyarakat R16 UNTAG Surabaya juga membuat alat pengolahan sampah menjadi pupuk dengan metode vermikompos atau dengan metode cacing. Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat mengurangi limbah sampah organik rumah tangga. Selain itu, hasil pupuk juga dapat dimanfaatkan untuk bidang pertanian oleh warga desa Wiyu. Karena Sebagian besar warga desa Wiyu bermatapencaharian sebagai petani. Selain dimanfaatkan sendiri, hasil pupuk juga dapat dijual sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa Wiyu.
Untuk program penerapan inovsi dan ipteks, salah satu kelompok dari tim Pengabdian Masyarakat R16 UNTAG Surabaya yaitu kelompok 5 mengusung ide pembuatan website untuk desa. Program pembuatan website desa ini disampaikan pada saat pembukaan pelaksanaan program Pengabdian Masyarakat tim R16 pada tanggal 15 Januari 2024 di Balai Desa Wiyu. Penyampaian program kerja pembuatan website ini mendapatkan respon positif dari perangkat desa dan memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan pembuatan website desa. Sekretaris Desa, Bapak Iswanto, menyampaikan bahwasannya ide pembuatan website ini ternyata sudah pernah digadang-gadang untuk dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Namun, karena di desa Wiyu masih terdapat keterbatasan sumber daya manusia yang paham tentang website atau pembuatan sebuah website, maka perangkat desa Wiyu menunda perencanaan tersebut sehingga perangkat desa Wiyu meminta kepada tim Pengabdian Masyarakat UNTAG Surabaya untuk membuatkan website desa agar bisa dikelola oleh perangkat desa Wiyu sendiri. Dengan demikian, website desa ini dapat berperan penting dalam meningkatkan eksposur tentang desa Wiyu. Selain itu, website desa ini juga dapat menampilkan segala informasi maupun berita lengkap tentang desa Wiyu serta dapat dengan mudah diakses oleh warga wiyu sendiri atau bahkan dapat diakses oleh warga luar desa Wiyu. Sehingga warga luar desa Wiyu juga dapat mengetahui informasi apa saja yang ada di desa Wiyu dengan mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H