Mohon tunggu...
Rey Seniman Langit
Rey Seniman Langit Mohon Tunggu... -

Rey Seniman Langit\r\nPenulis yang ber-motto : “Tak gentar dengan menulis selagi cinta memang tersirat untuk di serat” ini akrap dipanggil Seniman langit, sedangkan teman-temannya memanggil dengan nama Rey, hingga diberikan julukan menjadi Rey Seniman langit. Karya-karyanya termuat dalam buku tunggal dan antologi bersama di antaranya: \r\n“ 101 Kata Mutiara”, “Cahaya Mata Hati”’ “Pena Cinta Dalam Kaca (Penerbit Sahabat Kata), “Setapak Jalan Pendulang cinta”, "Novel serial Wajah Di Ujung Doa".\r\n\r\n“Antologi Tinta Emas” (Awang-awang/ 2012), Antologi Bogor Kasohor”, “Antologi Sahabat Maya”, “ Antologi Rinai Rindu Untuk Muhammad”, “Antologi Cipta Puisi”, “Antologi Guci Berdarah”

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersinarlah Harapan

15 Februari 2013   12:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:16 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersinarlah Harapan

Lihat waktu telah berputarMengayomimu dengan penuh cinta sahabat hatiBangkit berdiri dari duduk

Air deras meluapMemecahkan bendungan bisuSemangat berapi-apiBerkobar-kobar memercu penuh bintang Lihat bumi memang berputarKitari mentari yang senyum terdiamHangat bukan !!!Betapa hangat disaat tubuh dirimu membangun Besar hatimu kini unggul dari caciBesar hatimu kini unggul dari maki Dulu!Kita bagai sampah yang dilanda banjirterbuang ! Terjijik dari kobaran hati yang bara Dulu!kita bagai limbah air yang digenang danauTergenang! Terwangi hingga insan menutup hidung Lihat daratan tanah yang bergelombangPernah kita terjalMengikuti curam dari kehampaan

Lihat gelombang laut yang menempas karangpernah kita tegarmengikuti badai prasangka liar

Kini...!Bukti menjadi bibit peristirahatan terbingkaimembesarkan hati dengan penuh kesyukuran

Bersinarlah TerangBersinarlah HarapanBangkit dari deritaBanting suling yang begitu jahatTerpasung kebingungan panceklik

Lalu bersabar Demi kebahagiaan yang akan menjemput Berkibarlah Sahabatku

Mari buktikan pada dunia

Bahwa detik menit ini kamu adalah permata www.senimanlangit.com http://www.senimanlangit.com/2013/02/puisi-cinta-adalah-nafas.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun