Mohon tunggu...
Rey Salsabila
Rey Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya Rey Salsabila (22010200032), mahasiswi dari perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta, Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Toleransi Beragama Sebagai Bentuk Interaksi Sosial

8 Januari 2023   00:24 Diperbarui: 8 Januari 2023   00:30 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toleransi bukanlah kata yang aneh dikalangan masyarakat terlebih bagi kalangan mahasiswa. walaupun mudah untuk diungkapkan, tetapi tidak mudah juga untuk dijelaskan apa itu toleransi. Toleransi menurut KBBI adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Salah satu contoh toleransi yaitu toleransi beragama, toleransi tersebut merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain. Dalam beragama, jika seseorang memaksa saja tidak boleh, apalagi juga mengganggu, tentu tidak dibenarkan. Dipersilahkan seseorang memilih agama dan kepercayaannya masing-masing. Manakala sikap dan pandangan itu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh pemeluk agama, maka sebenarnya tidak akan terjadi masalah. Mereka yang beragama Islam beribadah ke masjid, mereka yang kristen ke gereja, dan demikian pula lainnya. 

Di Indonesia sendiri terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah diantaranya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Adanya perbedaan keyakinan dalam kehidupan masyarakat tentu bukanlah suatu penghalang dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk memaksa orang lain untuk memiliki keyakinan atau agama yang sama. Jadi, beberapa perilaku yang perlu diwujudkan dalam keberagaman agama adalah sebagai berikut:

  • Menghormati serta menghargai agama yang dianut oleh orang lain
  • Tidak memaksa orang lain untuk berpindah keyakinan
  • Mengamalkan ajaran agama masing-masing dengan sebaik-baiknya
  • Mengembangkan sikap tolong menolong, tidak bersikap deskriminasi dlm pergaulan, menghargai perbedaan pendapat, menghargai kebudayaan daerah.
  • Mewujudkan sikap toleransi dan tidak mengganggu ibadah orang-orang yang berbeda agama. Tidak mencela serta merendahkan agama orang lain.

Sikap diatas sangat perlu untuk dilaksanakan, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, serta dalam kehidupan bermasyarakat.

Toleransi dan rasa hormat merupakan dua kata yang amat penting, yang harus diingat dalam suatu masyarakat yang multi religius. Seseorang tidak boleh hanya mengkhotbahkan sikap tenggang rasa tetapi harus berusaha, pada setiap kesempatan yang memungkinkan untuk selalu melaksanakan semangat keramahan toleransi, sebab semangat itu akan amat membantu menciptakan suasana yang mengarah pada kehidupan damai dan serasi.

Kita mungkin tidak dapat memahami atau menghargai nilai-nilai intrinsik dari upacara atau kebiasaan tertentu yang dilakukan oleh kelompok agama tertentu. Demikian pula orang lain, mungkin tidak bisa memahami atau menghargai upacara atau kebiasaan kita sendiri. Jika kita tak menghendaki orang lain menertawakan perbuatan kita, janganlah kita menertawakan orang lain. Kita harus berusaha mencari arti atau memahami kebiasaankebiasaan yang asing bagi kita karena hal ini akan membantu menimbulkan pengertian yang lebih baik, sehingga kita dapat meningkatkan semangat toleransi di antara para penganut agama yang bermacam-macam.

Telah disebutkan bahwa rasa hormat menimbulkan rasa hormat pula. Jika kita mengharap pemeluk agama lain menghormati ibadah agama kita, maka pada gilirannya kita juga tidak boleh ragu-ragu untuk menunjukan rasa hormat kepada mereka pada saat mereka melakukan ibadah mereka. Sikap ini pasti akan mendukung hubungan yang lancar dan ramah dalam suatu masyarakat yang menganut berbagai agama masyarakat multi religius.

Tanpa melaksanakan semangat toleransi dan saling menghormati, maka racun diskriminasi, ejekan, dan kebencian yang berbahaya itu akan menyembur menghancurkan kedamaian dan ketentraman masyarakat dan negara kita. Suatu kenyataan bahwa di negaranegara tertentu yang tidak terdapat semangat toleransi dan saling hormat antar agama, maka pembunuhan, pembakaran dan penghancuran milik yang berharga telah terjadi. Tindakan tak berguna seperti itu, yang menyebabkan hilangnya nyawa yang sangat berharga dan harta benda yang tak dapat ditebus, seharusnya membuka mata semua orang yang mendambakan kehidupan damai dan serasi.

Semua umat yang beragama harus bersatu dalam persahabatan dan hubungan baik serta dengan kehendak baik antara satu sama lain guna mencapai harapan semua orang yang cinta damai dalam membangun masyarakat yang serasi, aman dan tentram. Jika kita hidup menerapkan sikap toleransi dalam beragama, maka kita akan menghindari terjadinya perpecahan dan memperkokoh silaturahmi serta menerima perbedaan. Bersikap toleransi merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial.

Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia. Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.

Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing -masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun