Mohon tunggu...
Reysabel Ruviana
Reysabel Ruviana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membongkar Kisah di Balik Tato Perempuan Timor Milik VICE

1 Maret 2019   00:40 Diperbarui: 1 Maret 2019   01:34 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh Arman Dzidzovic untuk Vice. Sumber: www.vice.com/en_us/

Salah satu cara penyebaran informasi yang dilakukan media adalah video. Cara ini efisien karena sudah mencakup unsur teks, suara, serta gambar.

Vice adalah sebuah media internasional berbasis di Montreal, Kanada yang menyorot isu sosial, budaya, dan politik dalam suatu negara. Vice mengupas hal-hal tersebut secara mendalam. Biasanya, Vice membuat berita feature serta dokumenter.

Vice melakukan ekspansi secara global agar isu sosial, budaya, dan politik negara lain juga mendapatkan perhatian. Vice melebarkan sayapnya hingga Asia. Vice juga menyentuh negara Indonesia, Vice Indonesia namanya.

Dalam penyebaran berita, Vice Indonesia memiliki kanal dalam YouTube dengan nama VICE Indonesia. VICE Indonesia sempat mempublikasikan sebuah video informatif tentang perempuan Malaka yang hidup di masa penjajahan Jepang.


Video berdurasi delapan menit 25 detik ini rilis pada tanggal 22 Desember 2018. Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, VICE Indonesia merilis video yang berkaitan dengan kisah perempuan Malaka yang berusaha lepas dari perbudakan seks tentara Jepang. Video itu berjudul Mama-mama Timor Melawan Perbudakan Seksual dengan Tato dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi The Women Who Used Tattoos to Save Themselves from Sexual Slavery.

Gadis-gadis Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini telah menua mengelabui penjajah dengan mentato tubuh mereka. Dulu, tato merupakan simbol ketidakgadisan. Perempuan Malaka yang sudah menikah akan mentato tubuhnya. 

Tentara Jepang tidak akan memperbudak mereka yang sudah menikah atau sudah tidak perawan. Gadis-gadis Malaka menyelamatkan diri mereka dengan mengalahkan rasa sakit yang diakibatkan ketika membuat tato tersebut.

Video ini sangat informatif. VICE Indonesia dapat memberikan informasi yang jarang disorot kepada khalayak dan mengemasnya dengan apik. University of Vermont memiliki kriteria video yang baik, yaitu:

  • Design terkait dengan gaya dan pengorganisasian video. Hal ini membahas transisi antar adegan serta distraksi dalam visual video. Design juga terkait dengan kreativitas. Kreativitas mencakup angle serta jarak pengambilan gambar, efek suara, dan musik.

Transisi antar adegan dalam video garapan VICE Indonesia ini tidak selalu mulus. Namun, hal ini dapat dimaklumi karena transisi pada video tersebut membuat informasi dapat disampaikan secara padat atau tidak bertele-tele. Angle serta jarak pengambilan gambar cukup bervariasi. Bahkan pengambilan gambar dari langit dengan menggunakan drone juga dilakukan. Contohnya ada pada menit pertama lebih delapan detik. VICE Indonesia menggunakan background music yang mendukung suasana desa yang kental dengan tradisi. Efek suara amat jarang digunakan. Efek suara yang menonjol adalah kokokan ayam pada menit pertama lebih 49 detik serta voice over sang reporter, Kathleen Malay. 

  • Content tentu saja berkaitan dengan isi atau pesan yang disampaikan melalui video. Selain itu, kualitas musik, gambar, pencahayaan, kestabilan kamera, serta tulisan juga dipertimbangkan dalam kriteria ini. Kriteria ini mengacu kepada baik tidaknya cara penyampaian pesan dalam video.

Isi dari video Mama-mama Timor Melawan Perbudakan Seksual dengan Tato cukup padat. Pesan disampaikan secara jelas dan runtut. Perbandingan volume suara reporter dan narasumber dengan musik sangat baik. Musik tidak terlalu keras sehingga informasi yang disampaikan reporter dan narasumber dapat didengar jelas oleh penonton.

  • Written Reflection mengacu pada tulisan-tulisan yang ada pada video. Penulisan TATTOOED WARRIORS OF TIMOR pada detik ke 18 sudah jelas. Warna putih terlihat kontras dengan background yang cenderung redup. Logo VICE di pojok kanan atas, serta tombol subscribe di pojok kanan bawah tidak mengganggu atau menghalangi gambar.

Ada satu hal yang cukup mengganggu dalam pengaturan subtitle dan closed caption (CC) video. Subtitle berbahasa Inggris sempat beberapa kali terhalangi oleh CC berbahasa Indonesia. Contohnya pada menit pertama lebih 45 detik dan pada menit ketiga. Sebenarnya, masalah ini bisa diatasi dengan me-non aktifkan fitur CC. Namun, penonton yang kurang menguasai Bahasa Inggris akan merasa kurang memahami pesan video.

  • Overall Impression mengacu pada penampilan video secara keseluruhan. Kriteria ini mencakup baik atau tidaknya presentasi video dalam mempertahankan ketertarikan penonton. Durasi video Mama-mama Timor Melawan Perbudakan Seksual dengan Tato cukup panjang yaitu lebih dari delapan menit. Namun, saya tidak merasa bosan ketika menonton video tersebut. Hal itu membuat saya tertarik dan memahami informasi baru yang disampaikan oleh VICE Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun