Kisah Dokter Umum yang Beralih ke Perawatan Kecantikan
Di tahun 80-an, jika kita bertanya pada anak-anak apa cita-cita mereka, banyak yang menjawab bahwa mereka ingin jadi dokter, jadi tentara, jadi pilot, dan sebagainya. Tentu menjadi hal yang sangat menarik jika kita bercita-cita menjadi salah satunya.
Â
Dokter adalah cita-cita favorit pada masa itu. Banyak orang tua yang mengharapkan anaknya bisa menjadi dokter. Seseorang yang bercita-cita menjadi dokter banyak disegani masyarakat dan diidamkan banyak orang.
Seorang dokter yang kami wawancarai awalnya bercita-cita menjadi dokter anak, namun karena banyak kendala, Ia memutuskan untuk mengambil bidang lain sebagai keahliannya.
Ia memulai pendidikannya untuk menjadi dokter di Universitas Padjajaran pada tahun 2001, beliau mengambil S1 sebagai dokter umum, kemudian lulus pada tahun 2005 dan melanjutkan karirnya sebagai dokter di rumah sakit Cikarang.Â
Tidak berhenti pada tahun 2013, beliau mulai tertarik dengan bidang kecantikan, alasan beliau memilih menekuni bidang kecantikan juga karena usia beliau yang tidak lagi muda dan harus membagi waktu keluarga dengan pekerjaannya.
Ketertarikannya dibidang kecantikan membuatnya mengikuti pelatihan di lembaga kursus kecantikan bergengsi dari Inggris ( CIBTAC) di Pacific International Beauty Institute ( PIBI) Puri Kembangan - Jakarta. Dari pelatihan yang diikuti beliau berhasil mendapatkan  beberapa sertifikat dibidang kecantikan seperti, sertifikat basic beauty,  botox, filler, mesotheraphy dan chemical peeling, botulinum toxin, basic to advance medical cosnetoligy course, serta memiliki keahlian dalam peracikan krim.
Dari keahliannya kini Ia membuka tempat perawatan kecantikan yang diberi nama Reyo Beauty Center di Jababeka.
Seorang dokter yang memiliki semangat tinggi dalam belajar, sangat patut sekali untuk kita contoh
