Bandung. Aku mahasiswa komunikasi yang juga hobi menulis. Tapi, saat ini aku bukan ingin menuliskan cerita tentang kehidupanku. Aku ingin bercerita tentang kehidupan saudaraku, yang menginspiratif bagi diriku dan mudah-mudahan juga bisa menginspirasi yang membaca ini. Mari kita mulai.
Aku seorang mahasiswa yang sedang menitih pendidikan di salah satu kampus swasta yang ada di kotaMaria Michaela Karina atau yang kerap disapa Mika lahir di Bandung pada 19 Juli 1998. Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini banyak menghabiskan masa kecil bersamanya di Kota Bandung. Namun, saat adiknya yang terakhir lahir, mengharuskan mereka sekeluarga pindah ke sebuah daerah kecil di ujung utara Pulau Jawa.
Ia mengawali masa kecilnya dengan bersekolah di sekolah swasta yang ada di daerah tersebut, bersama dengan kedua saudaranya. Terkadang, Mika berangkat menggunakan sepeda motor bersama dengan saudara-saudaranya dan ayah yang saat itu menjadi salah satu guru di sekolah tersebut. Sebenarnya, pada saat itu ibu juga seorang guru di sekolah tersebut. Namun karena adanya peraturan bahwa seorang pasangan suami-istri tidak boleh mengabdi di sekolah yang sama, ibu memilih untuk menjadi ibu rumah tangga.
Mika menjalani kehidupan masa kecil di sekolah tersebut selama SD hingga SMP. Bisa dibilang, ia menjadi murid yang teladan selama bersekolah. Selain menjadi juara kelas, biasanya ia juga mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba-lomba antar sekolah dan berakhir menjadi juara. Sejak kecil memang ia sudah mengharumkan nama keluarga kami.
Kebiasaan yang baik tersebut ia bawa ke jenjang yang lebih tinggi, yakni SMA. Ia memutuskan untuk melanjutkan jenjang SMA, kembali ke kota kelahirannya, Kota Bandung. Mengikuti jejak kakaknya yang lebih dulu, Ia bersekolah di salah satu SMA swasta ternama di Kota Bandung dan meninggalkan daerah yang mengisi masa-masa kecilnya tersebut.
Masa-masa SMA dijalani dengan indah seperti anak SMA pada umumnya. Tidak jarang aku dengan ayah ibu mengunjunginya ke Kota Bandung untuk sekedar menengok keadaanya. Tidak luput dari penglihatannya, prestasi-prestasi juga kerap ia raih. Dari juara kelas secara berturut-turut juga mewakilkan sekolahnya untuk mengikuti lomba. Hingga akhirnya ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Kampus swasta di Yogyakarta.
Awalnya, ia ingin memasuki perguruan tinggi negeri sama seperti anak anak SMA kebanyakan. Namun apa daya, keinginannya tidak selalu ia dapatkan dengan mudah. Hingga pada akhirnya ia melanjutkan studi di universitas swasta tersebut dengan beasiswa yang ia dapatkan. Ia mengambil program studi Sosiologi Bisnis dan Media dengan bekal yang sudah ia siapkan sedari dulu.
Sebenarnya di masa-masa ia menjalani dunia perkuliahan, aku tidak begitu dekat dengan kakakku. Selain karena terhalang jarak yang jauh, jarak umur kita pun terbilang jauh. Aku yang saat itu masih duduk di bangku SMP, sama sekali belum mengenal dunia yang ia lalui pada saat itu. Seiring dengan berjalannya waktu, Ia lulus tepat waktu pada tahun 2020 yang lalu dan menjadi perwakilan wisuda sekaligus salah satu lulusan terbaik di program studinya dengan IPK terakhir 3,8.
Sedikit latar belakang perkuliahannya, saat program magang yang diadakan oleh universitasnya, Ia memilih untuk magang di sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial lingkungan hidup di Kota Bandung. Yang membuat Ia menjalin koneksi sehingga ditawarkan pekerjaan bahkan sebelum ia menyelesaikan gelar sarjananya. Pada akhirnya setelah ia lulus, ia kembali ke Kota Bandung untuk menitih jenjang karir.
Hingga saat ini, Ia bekerja sebagai seorang program development di Bank Sampah Bersinar yang ada di Baleendah, Kabupaten Bandung. Mika juga beberapa kali berkesempatan untuk menjadi pembicara di seminar-seminar bertemakan lingkungan hidup yang mewakili perusahaannya maupun dirinya sendiri.
Cerita kehidupan Mika bisa menginspirasi saya dan semoga pembaca juga, untuk menata jenjang pendidikan hingga karir menjadi seperti yang di cita-citakan.